GridOto.com – Secara virtual melalui live YouTube, PT Toyota-Astra Motor resmi meluncurkan Toyota New Agya di Indonesia (19/3).
Penambahan fitur yang paling terlihat di Toyota Agya baru ini adalah penggunaan AC digital di varian 1.2 G dan TRD Sportivo.
Apa saja fitur yang ada di AC digital Toyota New Agya ini?
Di sisi kiri panel AC terdapat dua tombol berlogo salju sebagai pengatur tingkat suhu udara dingin yang keluar dari kisi AC dengan indikator grafik batang di sebelah kiri layar AC.
Sedangkan di sisi panel AC sebelah kanan, ada dua tombol berlogo kipas yang mengatur tingkat kekuatan angin AC yang ditandai dengan indikator grafik batang di kanan layar.
Interior Toyota New Agya TRD Sportivo
(Baca Juga: Bisa Buat Off-road, Ini Bedanya Ban All-Terrain Dengan Ban Mud-Terrain)
Pada bagian bawah tombol logo salju terdapat tombol A/C, fungsinya untuk mengaktifkan AC atau menonaktifkan AC.
Ketika tombol AC ini dimatikan yang keluar hanya angin saja, bukan udara dingin.
Di sebelah tombol A/C terdapat tombol Max Cool, jika ditekan pengaturan AC menjadi paling dingin dengan kekuatan angin yang paling besar untuk memaksimalkan pendinginan di dalam kabin.
Tidak luput tombol ventilasi yang kalau dimatikan, ventilasi udara bagian depan kabin mobil akan terbuka sehingga udara segar dari luar kabin mobil bisa masuk ke dalam kabin tanpa harus membuka jendela.
Sayangnya, AC digital ini tidak memiliki pengaturan arah embusan angin AC serta fitur defogger depan dan belakang.
Di ujung kanan bawah tombol logo kipas terdapat tombol OFF yang menjadi akses satu-satunya untuk menonaktifkan AC sepenuhnya sebelum mematikan mesin mobil.
BANGKAPOS.COM – Menyalakan dan mematikan pendingin kabin (air conditioner/AC) pada mobil tidak boleh sembarangan.
Apabila tidak mengikuti aturan, maka tak menutup kemungkinan komponen tersebut menjadi cepat rusak.
Sebagai contoh, ketika mematikan mesin sebaiknya AC juga ikut dinonaktifkan. Sebab, dalam jangka waktu panjang ada komponen yang cepat rusak sebelum waktunya.
Kelvin Ong, Kepala Bengkel Rotary Bintaro (Spesialis AC mobil) mengatakan bahwa jika dalam kondisi menyala maka sebenarnya tidak akan merusak kompresor, tetapi komponen yang cepat bermasalah, yaitu alternator dan aki.
“Jadi ketika mobi mau dinyalakan, butuh tenaga yang cukup tinggi. Jika AC dalam posisi menyala maka daya ke magnet kompresor menjadi lebih besar,” ujar Kelvin belum lama ini di kawasan Bekasi.
Sementara itu Sapta Agung Nugraha, Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Barat juga pernah mengatakan bahwa, tidak ada salahnya untuk ikut menonaktifkan AC ketika mesin mobil tidak menyala.
Efek yang dirasa untuk jangka panjang.
“Karena pada AC sendiri banyak komponen penting, seperti kompresor, kondensor, hingga evaporator. Apabila ketika komponen itu bermasalah, maka kinerja AC pun menjadi tidak maksimal,” ujar Sapta kepada Kompas.com belum lama ini.
Nah, jadi buat para pemilik mobil tidak ada salahnya untuk memposisikan tombol AC pada posisi off ketika mesin mobil dimatikan.
“Ketika mesin menyala, maka AC juga boleh dinyalakan kembali. Agar lebih awet saja semua komponen-komponen penting pada AC tersebut,” kata dia.
AC Mobil yang Kotor Dapat Menyebarkan Bakteri Meningitis
Tahukah Anda bahwa ada bahaya kesehatan di balik AC yang dingin dan menyegarkan tersebut?
Terutama AC di dalam mobil?
Dilansir ol.co.za seperti dikutip dari health.grid.id pada Rabu (15/5/2019), AC mobil mengandung beberapa bakteri, termasuk bakteri meningitis.
Bakteri yang terkait dengan meningitis, infeksi saluran kemih, dan artritis septik adalah beberapa jenis yang ditemukan dalam filter pendingin udara pada AC mobil.
Tidak lengkap rasanya berkendara di mobil tanpa menggunakan Air Conditioner (AC). Suhu udara yang panas membuat AutoFamily menyalakan AC sehingga suasana menjadi lebih sejuk. Namun, ada saja masalah yang dimiliki, seperti AC tidak dingin. Apa saja penyebab AC mobil tidak dingin dan hanya keluar angin?
Para pemilik mobil mungkin pernah mengalami masalah sistem pendinginan yang tidak terasa dingin dan hanya keluar angin. Beberapa bahkan pernah mengalami AC yang mengeluarkan suhu panas sehingga ruang dalam kabin terasa sumpek serta tidak nyaman. Faktanya, AutoFamily pasti berharap udara dingin saat menggunakan AC, bukan?
Tentu saja, karena mengemudi dengan hawa yang panas akan terasa tidak nyaman. Lain halnya dengan Toyota All New Veloz yang memiliki fitur AC digital. Di mana kendali alias kontrol temperatur dapat berjalan secara elektronis dan lebih presisi, sehingga kesejukan dapat merata dinikmati seluruh penumpang. MPV modern ini dapat Anda miliki dengan mudah DI SINI.
Kenapa AC Mobil Tidak Dingin Hanya Keluar Angin?
Masalah AC mobil tidak dingin biasanya terletak pada mesinnya atau komponen AC yang mengalami kendala, seperti filter AC yang mengalami kerusakan. Agar mengetahui masalahnya secara lebih spesifik, mari kita simak 9 penyebab AC mobil kurang dingin ini.
1. Freon habis
Agar bisa berfungsi, AC membutuhkan freon. Kalau freon habis, maka bisa dipastikan AC tidak akan dingin dan hanya keluar angin. Oleh karenanya, coba cek freon AC mobil apabila Anda tidak merasakan sensasi dingin di dalam kabin.
Jika memang karena freon habis, Anda bisa mengisi ulang atau menambahnya dengan cara mengunjungi bengkel resmi mobil Toyota.
2. Kondensor kotor
Cara kerja kondensor wajib AutoFamily pahami terlebih dahulu sebelum membersihkannya. Kondensor adalah bagian pada AC yang tugasnya membuang suhu panas yang dilepaskan kompresor.
Kalau sampai bagian ini kotor, maka akan menjadi penyebab AC mobil tidak dingin hanya keluar angin. Untuk mencegah kotornya kondensor, AutoFamily harus rutin membersihkan kotoran yang menumpuk agar tidak menimbulkan penyumbatan.
3. Kompresor rusak
Kalau misalnya kondensor Anda bersih, tapi sistem pendinginan tetap tidak terasa, maka penyebab AC mobil tidak dingin hanya keluar angin adalah kompresor.
Pemicunya bisa karena kompresor AC yang aus atau rusak. Cirinya adalah sight glass berwarna hitam. Kalau tanda ini muncul, maka itu artinya receiver dryer atau expansion valve tersumbat oleh kotoran.
Baca Juga: Kompresor AC Hidup Sebentar Lalu Mati Kembali? Mungkin Ini Masalahnya!
4. Extra fan mati
Penyebab AC tidak dingin berikutnya adalah extra fan mati. Apabila komponen yang terletak di depan kondensor ini mati, maka akan memengaruhi proses kondensasi.
Padahal, kondensasi adalah proses yang membuat penurunan suhu di dalam kondensor. Jika extra fan tidak berputar, otomatis penurunan suhu tidak bakal terjadi. Akhirnya, kabin di dalam mobil pun akan tetap terasa panas.
5. Sistem AC mobil kelebihan tekanan
Hati-hati kalau AutoFamily baru saja mengisi oli kompresor. Sebab, pengisian oli kompresor yang berlebihan akan membuat tekanan di dalam freon AC meningkat. Kalau tekanan sudah meningkat, maka kompresor akan berubah menjadi sangat panas.
Hal selanjutnya yang akan terjadi adalah proses kondensasi terhambat. Padahal, seperti yang sudah dibahas tadi, kondensasi adalah proses penting untuk menurunkan suhu. Jika prosesnya terganggu, maka AC mobil akan terasa tidak dingin.
Baca Juga: Mengenal Model Jok Mobil Alphard
6. Penyumbatan evaporator
Evaporator yang tersumbat debu maupun kotoran akan membuat aliran udara dari blower menjadi terhambat. Kalau aliran udara sudah terhambat, akibatnya sirkulasi AC juga jadi terganggu.
Memang sangat wajar untuk debu dan kotoran ikut masuk ke evaporator melalui isapan blower yang terhubung dengan komponen tersebut. Namun, agar tidak semakin mengurangi kenyamanan Anda selama berkendara, pastikan rutin membersihkan evaporator AC. Anda bisa membersihkannya secara berkala di bengkel resmi Toyota.
7. Fan belt putus
Fungsi fan belt di dalam AC adalah sebagai penyalur putaran mesin menuju kompresor. Apabila fan belt ini putus atau mengalami kerusakan lain, maka bisa dipastikan kinerja kompresor tidak akan maksimal karena tidak mendapat aliran putaran mesin.
Kalau kompresor sudah tidak bekerja secara optimal, maka aliran freon pun tidak akan bersirkulasi. Akibatnya, AC kendaraan AutoFamily terasa tidak dingin, hanya keluar angin saja dari dalamnya.
8. Thermistor rusak
Thermistor adalah kependekan dari thermo dan resistor. Komponen ini memiliki tanggung jawab mengirimkan sinyal kepada kompresor untuk berhenti bekerja saat suhu kabin mobil sudah mencapai temperatur sesuai pengaturan pada AC.
Namun, apabila thermistor ini rusak, maka tidak akan ada sinyal yang dikirimkan ke kompresor. Alhasil, kompresor bakal terus menerus bekerja hingga evaporator beku. Kalau evaporator sudah beku, kondisi ini akan menjadi penyebab AC mobil tidak dingin hanya keluar angin.
Kerusakan beserta penyebabnya sendiri bisa berbeda antara satu mobil dengan mobil lainnya. Banyak faktor yang bisa mempengaruhinya. Maka pengecekan secara komprehensif perlu dilakukan. Penanganannya sendiri harus dilaukan oleh personal yang kompeten dan peralatan khusus yang lengkap.
Penyebab AC mobil tidak dingin hanya keluar angin bisa jadi karena alasan sepele freon habis dan butuh diisi ulang. Namun, bisa juga pemicu AC mobil tidak dingin adalah kerusakan yang terjadi pada komponen di dalamnya.
Kalau sudah begini, lebih baik Anda menyerahkan perbaikan kepada pihak profesional tepercaya agar sumber masalah segera diketahui. Serahkan pada layanan bengkel Auto2000 agar segera dilakukan pengecekan.
Temukan bengkel Auto2000 terdekat di wilayah Anda dan lakukan servis rutin untuk mobil Toyota Anda sekarang. Proses perbaikan juga dapat dilakukan dengan booking online jadwal melalui Auto2000 Digiroom, sehingga prosesnya lebih mudah dan cepat.
Baca Juga: Mobil Tidak Bisa Masuk Gigi atau Sulit Masukkan Perseneling, Ini Penyebabnya!
Kunjungi Dealer Toyota sekarang juga untuk memperoleh berbagai informasi mengenai mobil terbaik persembahan Toyota, seperti Eksterior Toyota New Corolla Altis. Dapatkan juga berbagai Promo Dealer Mobil Toyota terbaru untuk berbagai jenis mobil terbaik persembahan Toyota, seperti mobil Toyota Fortuner 4×2 hingga Toyota Fortuner 4×4. Anda bisa jadwalkan kunjungan di sini sekarang juga!
Informasi dalam konten artikel ini dapat mengalami perubahan dan perbedaan, menyesuaikan dengan perkembangan, situasi, strategi bisnis, kemajuan teknologi, dan kebijakan tertentu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Air Conditioner alias AC a ka pendingan udara pada kendaraan bertugas membantu kenyamanan. Apalagi di saat musim kemarau AC mobil menjadi salah satu andalan untuk membuat berkendara tetap nyaman. Masalanya, banyak yang tak awas dengan urusa operasional pendingan udara ini. Tidak semua pengendara menyalakan AC mobil dengan cara yang benar. Dengan tujuan untuk mendinginkan kabin mobil, tapi karena caranya yang salah, malah membuat suhu di dalam kabin menjadi tambah panas.
Suhu panas di dalam kabin mobil sudah pasti tidak nyaman dan bisa memperlambat reaksi pengemudi saat berkendara. Kalau kabin di dalam mobil memanas sampai 35 derajat Celcius, reaksi pengendara akan berkurang 20 persen ketimbang berkendara di kabin dengan suhu 25 derajat Celcius.
Operasi AC tidak boleh dilakukan sembarangan. Apabila tidak mengikuti aturan, maka tidak menutup kemungkinan komponen tersebut bisa cepat rusak. Misal, ketika mematikan mesin sebaiknya AC juga ikut dinonaktifkan. Sebab, dalam jangka waktu panjang akan ada komponen yang cepat rusak sebelum waktunya.
Kesalahan yang sering terjadi
Kesalahan yang paling sering dilakukan pengemudi saat menyalakan AC adalah langsung menyetel AC ke suhu paling dingin sesaat setelah ia masuk ke dalam kabin mobil. Padahal yang satu ini justru akan membuat udara panas yang disirkulasi dalam kabin mobil. Cara yang tepat dan efektif agar kabin mobil cepat dingin adalah membuka pintu dan kaca terlebih dahulu kurang lebih 1 menit saja, untuk menunggu semua sistem mobil tersambung. Setelah 1 menit, tutup semua pintu dan jendela, kemudian nyalakan AC sampai ke suhu pengaturan paling dingin.
Lalu, kisi-kisi AC sebaiknya tidak langsung diarahkan ke pengendara dengan tujuan agar cepat dingin. Cara itu justru bisa membuat suhu di dalam kabin mobil menjadi tambah panas. Sebaiknya arahkan kisi-kisi AC bisa ke bagian atap supaya udara dingin lebih merata tersebar ke seluruh kabin. Kalau mobil sudah dilengkapi dengan pengaturan AC secara otomatis, fitur tersebut bisa kita manfaatkan. Dengan memakai sistem Auto, kabin akan tetap terasa dingin dan sirkulasi udara dari luar masih terus berlangsung sehingga kaca tidak akan tampak berembun.
Ada kebiasaan buruk lain yang kerap dilakukan oleh pemilik kendaraan. Yaitu menghidupkan dan mematikan AC mobil saat putaran mesin masih tinggi. Padahal saat putaran mesin tinggi, otomatis putaran kompresor juga ikut tinggi. Apabila AC mobil tiba-tiba dimatikan atau dinyalakan dalam kondisi tersebut, maka kompresor mobil akan menanggung beban yang cukup besar. Dampaknya, akan terjadi gesekan yang cukup besar pada komponen pulley AC dan center piece kompresor.
Baca juga: Jaga Keselamatan Balita dengan Car Seat, Kenali Model dan Fungsinya
Hal yang jangan dilakukan
Ada beberapa hal yang jangan dilakukan. Jangan berkendara dengan posisi jendela terbuka saat AC menyala. Pastikan Anda menutup jendela yang ada pada mobil hal ini bertujuan agar tidak ada debu dan kotoran dari luar yang masuk kedalam mobil dan terhisap oleh AC mobil dan menempel di kabin. Dengan begitu AC akan tetap terjaga dan tidak mengeluarkan bau yang kurang sedap.
Hal yang sering terlihat adalah merokok di mobil. Jangan sekali-sekali merokok dalam kondisi AC menyala. Asap rokok dapat menyebabkan kotoran berlebih pada kabin, sehingga AC mobil akan cepat rusak dan tidak dingin. Hindari merokok di dalam mobil jika ingin AC mobil tetap dingin dan terawat.
Nah, Ketika Anda berkendara dan akan sampai pada tujuan, pastikan untuk mematikan AC terlebih dahulu sebelum mematikan mesin mobil, begitu juga saat anda akan menyalakan mesin mobil setelah optimal baru menyalakan AC. Pemakaian yang keliru menyebabkan tegangan sistem kelistrikan pada mobil menjadi tinggi dan tidak stabil hal itu bisa berdampak perlahan kerusakan pada sistem listrik komponen dalam mobil.
Lakukan perawatan rutin
Terakhir, jangan lupa juga untuk mengecek secara rutin kondisi AC mobil agar bisa bekerja secara optimal. Perawatan rutin agar menghindari efek jangka panjang. Pasalnya banyak komponen penting yang terdapat pada AC, seperti kompresor, kondesor, hingga evaporator. Apabila ketika komponen itu bermasalah, maka kinerja AC pun menjadi tidak maksimal.
Ada beberapa yang harus diperhatikan:
– Setiap 6 bulan / 10 rb km gantilah filter kabin.
– Setiap 1 tahun servis berkala yang ringan seperti servis blower dan kondensor.
– Setiap 2 tahun servis besar meliputi evaporator, blower, kondensor, mengganti dryer dan filter kabin dan lakukan pengisian freon kembali. (Raju)
Baca juga: Tips Aman Berkendara Dengan Mobil Bertransmisi Otomatis