Otoseken.id – Sebelum Daihatsu Terios mengaspal di indonesia, Daihatu Taruna sudah lebih dulu ada, kini harga bekas Daihatsu Taruna sudah semakin murah.
Dengan budget Rp 50 – 85 juta sudah dapat Daihatsu Taruna tahun 2000 sampai 2006.
Sedikit membahas sejarah, Daihatu Taruna pertama kali meluncur tahun 1999, Taruna punya tiga tipe, yaitu CL, CX dan CSX.
Generasi pertama bermesin 1.600 cc SOHC 16 valve Setahun sesudahnya, varian CSR dengan sistem injeksi dihadirkan.
Daihatsu Taruna CSR 2001 EFI
Baca Juga: Sejarah Daihatsu Taruna F-Series, Suspensi Lebih Nyaman dari Xenia
Masuk tahun 2001, hadir F-Series (FL, FX dan FGX). Beda dengan tipe C-Series dengan 7-seater bermesin 1.500 cc.
Selang pergantian tahun, makin banyak pengembangan, seperti tahun 2003, Taruna facelift minor change diluncurkan. Adapun perubahan pada gril, pelek alloy, jok lapis corak, wiper belakang dan tutup ban serep.
Baru pada tahun 2005, Taruna berganti nama menjadi Oxxy dan akhirnya discontinue, Low SUV ini diteruskan oleh Daihatsu Terios yang masih diproduksi hingga sekarang.
Nah sebelum membeli Daihatsu Taruna bekas, ada 4 penyakit atau yang perlu diperhatikan sebelum membelinya.
Jip.co.id – Daihatsu Taruna sudah discontinue pada tahun 2007 lalu.
Kita flashback lagi, Daihatsu Taruna awal diperkenalkan tahun 1999 oleh Daihatsu Astra Motor (ATPM Daihatsu Indonesia).
Dengan membawa varian C-series yang kemudian tahun 2001 menambah varian baru yaitu Taruna F-series dengan sasis lebih panjang.
Daihatsu Taruna merupakan SUV yang handal di segala medan namun tetap mempunyai bodi yang kompak, nah bagi Anda yang tertarik membeli bekasnya simak dulu penyakit si Taruna ini.
Perhatikan di sektor mesin, secara umum tak ada masalah berarti dengan mesin Taruna namun penggunaan material aluminium untuk blok mesin mesti waspada jika mobil pernah terserang overheat. Perhatikan betul sambungan blok dan kepala silinder.
(Baca Juga: Patokan Harga Daihatsu Terios 2007, Sudah di Bawah Rp 100 Juta!)
Mesin Daihatsu Taruna EFI
Kemudian jok baris kedua, bisa jadi ini merupakan kelemahan Daihatsu Taruna F-series. Saat melaju kerap terdengar suara “kretekkretek” pada jok baris kedua.
Hal ini disebabkan jok baris tengah hanya bertumpu pada satu titik. Untuk mengatasinya, ganjal tumpuan jok ini dengan bantalan karet.
Setelah itu cek bagian suspensi, selama pengguna sebelumnya menggunakan dalam batas normal, tak ada masalah berarti di bagian ini. Baik arm, ball joint dan bagian lain relatif masih berfungsi baik.
Jika pemilik sebelumnya kurang perawatan terhdap Taruna, sebaiknya Anda memeriksa kondisi karet-karet bushing untuk mengoptimalkan kinerja suspensi.
Dan terakhir gardan, suara gemuruh saat melaju menandai adanya masalah di gardan. Untuk itu, sebaiknya anda memeriksa gardan secara lebih seksama.
Bila gemuruh ini semakin keras, kemungkinan kerusakan terjadi pada gigi gardan.
Kemudian pada tahun 2001, Daihatsu memperkenalkan Taruna dengan sasis panjang yang mampu menampung hingga 7 orang sekaligus dengan diberi kode F-series. Untuk trim C-series dan F-Series, di tahun yang sama Taruna mendapatkan improvement pada jantung yang mana telah menggunakan mesin 1.500 cc HE-E Electronic Fuel Injection (EFI).
Satu tahun setelah peluncuran pertama di Bumi Pertiwi, ADM kemudian menawarkan Taruna dengan mesin 1.600 cc HD-E berteknologi injeksi guna memberikan kemudahan dalam perawatan serta konsumsi BBM yang lebih efisien.
Sedikit mengetahui sejarahnya, mobil ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999 yang diberi kode C-series dengan membawa 3 varian, yaitu CL, CX dan CSX, menggunakan mesin 1.600 cc HD-C berkombusi karburator.
Daihatsu Taruna merupakan kendaraan keluarga yang masuk dalam segmen Low Sport Utility Vehicle (SUV) cikal bakal kemunculan Daihatsu Terios di Tanah Air.
Agar Taruna semakin diminati, maka ADM beberapa kali melakukan penyegaran terhadap mobil ini. Dan terakhir pada tahun 2005, Daihatsu memperkenalkan Taruna OXXY yang diketahui memiliki bentuk lebih adventure. Namun pada 2006, ADM menyuntik mati Taruna lalu menggantikannya dengan Terios seperti yang kita kenal sekarang ini.
Mengetahui harga bekas Daihatsu Taruna, menurut salah satu situs jual beli mobil bekas, Taruna kini ditawarkan mulai dari Rp40 jutaan. Tertarik untuk meminangnya? Sebelum berniat membelinya, sebaiknya ketahui lebih dulu kelebihan dan kekurangan Daihatsu Taruna berikut ini.
Baca juga: Kelebihan dan Kelemahan Honda CR-V Gen 3, Si Kura-kura yang Tangguh
Kelebihan Daihatsu Taruna
1. Mesin Daihatsu Taruna Bisa Diandalkan
Mesin Daihatsu Taruna dengan teknologi injeksi
Selama meramaikan kancah otomotif Tanah Air, tercatat Daihatsu Taruna ini hadir dengan tiga pilihan mesin, yaitu 1.6L HD-C karburator, 1.6L HD-E injeksi serta 1.5L HE-E injeksi.
Menurut data di atas kertas, mesin 1.6L HD-C karburator mampu memuntahkan tenaga 96 PS @5.700 rpm dengan torsi 127 Nm @4.800 rpm. Sedangkan 1.6L HD-E injeksi, diketahui dapat memeras tenaga 105 PS @6.000 rpm serta torsi puncak 134 Nm @4.800 rpm.
Bagaimana dengan mesin 1.5L HE-E nya? Jantung pacu berteknologikan Electronic Fuel Injection ini diketahui dapat menghasilkan tenaga 100 PS @5.800 rpm di angka torsi 127 Nm @4.700 rpm.
Sebagai informasi. semua varian yang dijajakan hanya ditawarkan transmisi manual 5-percepatan. Meski demikian, semua mesin yang ada diketahui sangat bisa diandalkan terlebih ketika melewati medan yang menanjak dan menurun.
2. Konsumsi BBM Daihatsu Taruna dengan Mesin Injeksi Terbilang Irit
Konsumsi BBM Daihatsu Taruna dengan mesin injeksi terbilang irit
Bicara konsumsi BBM, dari beberapa sumber menyebutkan bahwa untuk varian karburator mampu menempuh jarak 7 km/liter penggunaan dalam kota. Sedangkan untuk luar kota, mobil ini dapat meraih angka 10 km/liter.
Berbeda dengan mesin karburator, jantung pacu Taruna 1.6L dan 1.5L dengan teknologi injeksi diketahui dapat mencatatkan angka konsumsi BBM 9-10 km/liter untuk penggunaan dalam kota-nya. Berpergian ke luar kota melaju dalam kecepatan konstan, angka konsumsi BBM yang diraihnya akan terasa lebih irit, yakni 12-14 km/liter.
3. Suspensi Daihatsu Taruna Lebih Nyaman Dibanding Avanza-Xenia
Suspensi Daihatsu Taruna terbilang lembut dan nyaman
Meskipun masuk dalam kategori SUV, beberapa pengguna setia Daihatsu Taruna menganggap bahwa bantingan yang dimiliki mobil ini terasa lebih nyaman dibandingkan Avanza maupun Xenia.
Untuk jenis suspensi yang digunakan, pada bagian depannya memakai Double wishbone independen. Sedangkan pada roda belakang, Daihatsu mempercayakan suspensi jenis Rigid axle pada mobil ini.
4. Plat Body Daihatsu Taruna Terasa Tebal
Tidak seperti mobil sekarang ini, Daihatsu Taruna ini memiliki plat body yang tebal. Tak heran apabila body mobil ini terkesan begitu kokoh dan tidak mudah penyok.
5. Spare Part Cukup Melimpah
Spare part Daihatsu Taruna melimpah dimana-mana
Meskipun usia Daihatsu Taruna di Indonesia tercatat hanya mampu bertahan 6 tahun, ternyata spare part daripada mobil ini masih sangat mudah ditemukan dimana-mana. Bukan hanya itu, harga suku cadang yang ditawarkan juga terbilang cukup terjangkau sehingga tidak akan merogoh kocek kalian terlalu dalam.
6. Daihatsu Taruna Dilengkapi Beberapa Fitur Hebat di Zamannya
Fitur Daihatsu Taruna cukup lengkap
Sekelas mobil keluarga di era 2000-an awal, Daihatsu Taruna bisa dibilang memiliki fitur yang hebar di zamannya. Seperti yang diketahui, mobil ini telah mendapatkan power window, electric mirror, sistem audio 1DIN dan AC yang dilengkapi dengan blower pada bagian tengah. Dengan fitur yang dimiliknya tersebut setidaknya dapat memberikan rasa nyaman kepada para penggunanya ketika sedang dalam melakukan perjalanan.
Baca juga: Ini Keunggulan Toyota Kijang Krista, Varian Termewah Kijang Kapsul di Jamannya
Kekurangan Daihatsu Taruna
1. Limbung di Kecepatan Tinggi
Daihatsu Taruna terasa limbung di kecepatan tinggi
Seperti kebanyakan SUV lainnya, Daihatsu Taruna ini terasa limbung ketika melaju di kecepatan tinggi, terlebih ketika sedikit bermanuver.
Hal tersebut dikarenakan Taruna sendiri memiliki ground clearance cukup tinggi serta karakter suspensinya yang cenderung lembut.
2. Kopling Daihatsu Taruna Terasa Keras
Kelemahan lainnya dari mobil ini adalah bagian kopling. Pedal kopling mobil ini bila dibandingkan dengan beberapa mobil sekelasnya terbilang keras.
3. Peredam Kabin Kurang Baik
Peredam kabin Daihatsu Taruna kurang begitu baik
Mengenai kesenyapan kabin, Daihatsu Taruna ini terasa sangat kurang. Dengan begitu suara mesin akan terdengar jelas ketika mobil melaju di kecepatan tinggi. Bukan hanya itu, suara asing dari luar kendaraan juga bisa kalian dengar dengan jelas dari dalam.
4. Waspada Ketika Overheat
Jantung pacu Daihatsu Taruna diketahui menggunakan material dari alumunium untuk blok mesinnya. Dengan begitu kalian perlu waspada apabila mengalami overheat pada mobil ini. terutama pada bagian sambungan blok serta kepala silinder.
5. Suara Gemuruh dari Bagian Belakang
Beberapa pemilik mobil ini mengeluhkan suara gemuruh yang timbul dari bagian belakang disaat melaju di kecepatan tinggi. Hal ini ditimbulkan karena gardan yang sudah aus termakan oleh usia dan masa pakai.
6. Mesin dengan Karburator Kerap Kali Dikeluhkan Pemiliknya
Mesin Daihatsu Taruna dengan kombusi karburator
Daihatsu Taruna yang masih menggunakan karburator untuk sistem pengkabutannya, sering kali dikeluhkan oleh beberapa penggunannya. Hal tersebut dikarenakan membran di dalam karburator diklaim sering rusak. Dengan begitu secara otomatis juga dapat menyebabkan konsumsi BBM nya terasa lebih boros.
7. Model Injeksi Lemah di Kelistrikan
Selain mesin dengan karburator, mesin yang menggunakan teknologi injeksi juga seringkali dikeluhkan. Kerusakan yang menimpa pada mesin injeksi ini bersumber pada sistem kelistrikannya.
Kesimpulan
Mengenai kelebihan dan kekurangan Daihatsu Taruna berhasil kami sampaikan di atas. Bagi kami mobil ini masih layak digunakan sebagai mobil keluarga. Selain harga bekas yang terjangkau, model daripada Daihatsu Taruna juga tidak ketinggalan zaman.
Baca juga: Masih Ingat Mitsubishi Kuda? Ini 5 Alasan Mengapa MPV Keluarga ini Perlu Masuk Daftar Beli
Otomotifnet.com – Daihatsu Taruna bekas menjadi solusi jika ingin mencari SUV berharga murah.
Sebab saat ini harga pasarannya sudah sangat terjangkau, bahkan ada yang di bawah Rp 50 juta.
SUV dari Daihatsu ini sendiri diperkenalkan pertama kali di Indonesia pada tahun 1999.
Kehadirannya sebagai penerus dari model Daihatsu Feroza yang kurang beruntung.
Baca Juga: Spesialis Komponen Daihatsu Tangerang, Untuk Mobil Lawas
Taruna mempunyai tiga tipe mesin yaitu, 1.6 karburator HD-C, 1.6 injeksi HDE dan 1.5 liter injeksi HE-E.
Untuk harga bekasnya dibeberapa pedagang mobkas dibanderol mulai Rp 40 jutaan untuk tipe CX 1.6 tahun 2000.
Sedangkan harga bekas tertinggi masih di bawah Rp 100 juta yakni untuk tipe OXXY FGX tahun 2006.
“Daihatsu Taruna untuk tipe injeksi yang paling banyak dicari jika dibandingkan dengan karburator,” kata Wahyu Lesmana, pedagang mobkas, Kurnia Jaya di Serpong, Tangerang Selatan, (28/4/20).