Jakarta, CNBC Indonesia – Pemanfaatan mobil listrik di RI masih terkendala harga yang mahal. Mahalnya mobil listrik ini disebabkan karena baterainya pun masih impor. Namun, jika baterai kendaraan listrik ini sudah diproduksi di dalam negeri, maka diperkirakan harga mobil listrik akan menjadi lebih murah. “Ini (industri baterai di dalam negeri) pengaruhi dari sisi harga kendaraan listrik ini, baik roda empat dan roda dua,” lanjutnya. Dia mengatakan, pemerintah juga melakukan evaluasi terkait ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan standar baterai yang digunakan di kendaraan listrik, baik motor maupun mobil listrik.
Mengapa mobil listrik mahal
Baca juga: IT PLN lakukan tiga langkah besar untuk hasilkan SDM berkualitasBaca juga: Hyundai kenalkan mobil listrik Ioniq 5 buatan pabrik CikarangMobil listrik Hyundai Ioniq 5 yang juga sudah diluncurkan di Indonesia. Pewarta: SuryantoEditor: Ida NurcahyaniCopyright © ANTARA 2022Jakarta (ANTARA) – Semua pabrikan besar otomotif dunia mulai menggenjot produksi serta pemasaran mobil listrik, dan rasanya kebanyakan konsumen juga menginginkannya, cuma harga yang masih mahal dibanding mobil konvensional membuat konsumen berpikir dua kali untuk membeli.Belum lagi persoalan masih minimnya infrastruktur pendukung, utamanya pengisian daya listrik umum, di jalur-jalur utama. Sejauh ini baru ada beberapa di DKI Jakarta dan sekitarnya, padahal ini perlu ada di seluruh wilayah Indonesia.Mengesampingkan dulu soal kesiapan infrastruktur, hal lain yang perlu masyarakat ketahui saat ini, salah satunya adalah “mengapa mobil listrik mahal?” Kelimanya mengusai 51 persen pasar global, menurut Inside EVs.Jawaban dari kenapa mobil listrik mahal adalah komponen baterai. Ini membutuhkan keseimbangan antara ongkos produksi dengan jumlah produksi yang dihasilkan untuk mencapai harga lebih murah.Oleh karena itu, kemudian muncul perkiraan ongkos pembuatan baterai yang semakin rendah.
Kemenperin Beberkan Alasan Mobil Listrik Masih Mahal
–Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjelaskan alasan di balik masih mahalnya mobil listrik yang dijual di Indonesia. Salah satunya, karena komponen baterai listrik lebih mahal dibandingkan kendaraan bermotor. Terlebih, sebagian besar ongkos pembuatan baterai listrik untuk kendaraan dihabiskan hanya untuk material katoda. Kedua, pajak daerah seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) juga dibebaskan khusus untuk kendaraan berbasis energi terbarukan. Ketiga, Kementerian Perindustrian memberikan relaksasi terhadap Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan importasi bagi kendaraan listrik.
Ini penyebab mengapa mobil listrik mahal
Ini penyebab mengapa mobil listrik mahalJakarta (ANTARA) – Semua pabrikan besar otomotif dunia mulai menggenjot produksi serta pemasaran mobil listrik, dan rasanya kebanyakan konsumen juga menginginkannya, cuma harga yang masih mahal dibanding mobil konvensional membuat konsumen berpikir dua kali untuk membeli. Mengesampingkan dulu soal kesiapan infrastruktur, hal lain yang perlu masyarakat ketahui saat ini, salah satunya adalah “mengapa mobil listrik mahal?” Apa yang membuat mobil listrik lebih mahal dibanding kendaraan bermesin pembakaran konvensional? Menurut studi Financial Times, mobil listrik akan “jauh lebih mahal” bagi pembuat mobil Eropa untuk memproduksinya ketimbang model pembakaran internal sampai setidaknya satu dekade (10 tahun) ke depan. Mobil listrik memang pada saatnya akan mencapai paritas harga dengan model pembakaran internal, hanya saja tidak segera, menurut penelitian tersebut.
95 Orang Indonesia Belum Bisa Beli Mobil Listrik karena Harganya Mahal
Namun, harga mobil listrik di Indonesia masih tergolong tinggi. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENTDia menyebut, dibandingkan pasar internasional, kendaraan listrik di Indonesia masih perlu dorongan yang lebih kuat. Jadi kalau harga mobil listrik bisa setara Avanza, Xenia, Xpander cs lebih cepat mengakselerasi mobil listrik. Saat ini mobil listrik di Indonesia harganya rata-rata masih di atas Rp 500 juta bahkan ada yang mencapai Rp 2 miliar. Ada mobil listrik murah, Wuling Air EV, yang harganya Rp 250-300 juta, tapi lebih cocok untuk mobil perkotaan dan bentuknya lebih kecil ketimbang mobil listrik lainnya.
Kemenperin Jelaskan Alasan Harga Mobil Listrik Indonesia Masih Mahal
Komponen baterai menyebabkan harga mobil listrik di Indonesia masih mahal. Kemenperin Jelaskan Alasan Harga Mobil Listrik Indonesia Masih MahalSuara – Kementerian Perindustrian menjelaskan mengapa harga mobil listrik berbasis baterai jauh lebih mahal dibandingkan yang konvensional. Untuk saat ini, harga baterai kendaraan listrik belum bisa murah, hal ini mungkin baru bisa terjadi pada 2030 nanti ketika sudah banyak kendaraan listrik yang beredar secara global. Baca Juga: Harga Selangit Masih Jadi Tantangan Utama Industri Mobil Listrik IndonesiaMembuat compact car adalah salah satu cara Kementerian Perindustrian untuk mempopulerkan kendaraan listrik di Indonesia. Sejak 2019, pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai regulasi untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
Ini Dia Sebab Harga Mobil Listrik di Indonesia Masih Selangit
Sayangnya, harga kendaraan listrik di Indonesia masih terbilang cukup mahal. Sebut saja harga mobil listrik di Indonesia dibanderol harga di kisaran Rp 500 juta bahkan hingga miliaran rupiah. Direktur CELIOS Bhima Yudhistira pun mencoba menjabarkan alasan mobil listrik di Indonesia belum terjangkau. Baca Juga: Pemanfaatan Mobil Listrik di Indonesia Terganjal Harga, Ini Kata PengamatKedua, biaya baterai mobil listrik mencapai 40% dari harga mobil itu sendiri. Bhima pun memberi saran agar harga kendaraan listrik, khususnya mobil listrik bisa ditekan.
Harga Mobil Listrik Mahal Pengusaha Perlu Kebijakan Pemerintah
Dalam hal ini, kendaraan listrik bisa menjadi salah satu opsi bagi masyarakat untuk turut menjaga bumi. Sayangnya, harga kendaraan listrik di Indonesia masih terbilang cukup mahal. Sebut saja harga mobil listrik di Indonesia dibanderol harga di kisaran Rp 500 juta bahkan hingga miliaran rupiah. Oleh karena itu, ajakan dan kebijakan pemerintah tersebut harus juga dibarengi dengan pemberian relaksasi perpajakan supaya harga mobil listrik lebih murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Apakah mobil listrik ini sama dengan mobil biasa (surat menyuratnya)?,” katanya.