Jakarta – Perawatan mobil listrik tetap dibutuhkan walau bisa dibilang lebih ringan dibanding mobil yang menggunakan mesin pembakaran internal.
Kalau menengok lima tahun ke belakang, mobil listrik mungkin belum sepopuler saat ini. Tapi sekarang kondisinya berbeda. Produk mobil listrik semakin ramai hadir ke tengah-tengah konsumen otomotif Tanah Air.
Siap atau tidak, perkembangan dunia otomotif memang menuju ke arah yang lebih ‘hijau’. Dengan kata lain, mobil listrik dirancang sebagai solusi penunjang mobilitas yang lebih ramah lingkungan.
Tapi walau pamornya terus meningkat bukan berarti tak ada halangan bagi mobil listrik. Sentimen miring datang salah satunya dari mereka yang sudah terlanjur sangat menyukai mobil bermesin pembakaran internal.
Mobil listrik sering dianggap tak bisa memberikan sensasi berkendara yang sama. Sebab mobil semacam ini tak memiliki suara mesin yang menjadi daya tarik sendiri bagi seseorang pengendara.
Sebagai solusi, pabrikan bisa saja menghadirkan suara mesin artifisial atau buatan yang keluar dari audio di dalam kabin.
Masalah lain, harga mobil listrik saat ini cenderung masih mahal untuk pasar Indonesia. Jumlah pilihan produknya juga sangat terbatas sehingga masyarakat kurang leluasa memilih.
Tapi kalau dilihat lebih lanjut, ternyata memiliki mobil listrik cuma mahal di awal karena untuk perawatan justru lebih minim.
Secara logika hal tersebut memang masuk akal. Sebab komponen yang dibutuhkan untuk menggerakkan mobil listrik lebih sedikit.
Sederhananya, komponen utama yang dibutuhkan mobil listrik agar bisa berjalan adalah motor listrik, baterai, dan sistem penggeraknya.
Tak kalah penting adalah peran dari software alias peranti lunak yang mengatur kinerjanya.
Hal ini jauh berbeda dengan mobil bermesin pembakaran internal di mana terdapat komponen bergerak yang jumlahnya sangat banyak di dalam mesin.
Semua bagiannya membutuhkan sistem pelumasan yang mesti diganti secara intensif. Jika tidak maka akibatnya bisa ditebak.
Untuk diketahui, mobill listrik juga memiliki berbagai fluida atau pelumas yang perlu diganti secara teratur. Tapi intervalnya bisa dibilang jauh lebih awet.
Perawatan Mobil Listrik
Lantas, apa saja perawatan mobil listrik yang perlu dilakukan pemiliknya? Simak artikel di bawah ini.
1. Rutin Cek Radiator
Salah satu kesamaan mobil listrik dengan mobil bermesin pembakaran internal adalah sama-sama memiliki radiator. Fungsinya juga sama saja sebagai komponen pendingin.
Untuk diingat, mobil listrik juga butuh menjaga suhu kerjanya agar bisa berfungsi dengan baik. Ambil contoh mobil listrik Hyundai Ioniq dan Kona Electric yang kebetulan juga dipasarkan di Indonesia.
Kedua mobil ini memiliki radiator yang dibutuhkan untuk menjaga suhu kerja baterai dari motor listriknya.
Kemudian, coolant atau air radiator yang ada di dalamnya juga ternyata perlu diganti. Tapi untuk hal ini pemilik tak perlu sering-sering melakukannya.
Hal tersebut dikarenakan penggantian coolant disarankan hanya setiap 60.000 km. Jarak tersebut sangat jauh kalau mobil cuma dipakai di dalam kota sehari-harinya.
Apalagi dengan asumsi mayoritas mobil rata-rata hanya menempuh jarak 10.000-20.000 per tahun.
2. Menggunakan Slow Charging
Mobil listrik umumnya memiliki mode pengisian daya yang beragam. Salah satu contohnya adalah pengisi daya slow charging atau fast charging.
Pemilihan mode pengisian daya ini rupanya juga memengaruhi kondisi dan usia baterai yang digunakan.
Mode pengisian daya slow charging menggunakan arus alternating current (AC). Sementara itu untuk fast charging menggunakan arus direct current (DC).
Pengisian daya dengan model slow charging memang akan membutuhkan waktu lebih lama sampai baterai terisi penuh. Tapi ini adalah cara yang lebih aman dan disarankan karena akan membuat baterai lebih awet.
Karena itu, ada baiknya pengguna melakukannya untuk penggunaan sehari-hari.
Sementara itu pengecasan dengan mode fast charging bisa dilakukan ketika memanfaatkan fasilitas pengisian umum.
3. Mengganti Oli Speed Reducer
Setiap mobil listrik memiliki motor listrik guna menghasilkan tenaga yang dibutuhkan untuk melaju. Tenaga tersebut pun mesti disalurkan ke roda.
Melihat contoh mobil listrik Hyundai, hal ini menjadi tugas dari speed reducer. Komponen ini menggunakan beberapa gir ibarat transmisi.
Karena itu juga dibutuhkan pelumas untuk menopang kinerjanya. Namun jumlah pelumas yang dibutuhkan cukup sedikit, yaitu 1 liter.
Menariknya lagi pelumas tersebut disebut tak membutuhkan penggantian secara berkala.
4. Melakukan Servis Rutin
Untuk melakukan perawatan mobil listrik setiap pemilik disarankan mengunjungi bengkel resmi. Salah satu alasannya karena mobil semacam ini masih menjadi barang baru di Indonesia.
Karena itu, akan lebih aman jika perawatannya dilakukan oleh pihak yang benar-benar mengerti.
Sama seperti mobil bermesin pembakaran internal, servis rutin dilakukan untuk mengecek bagian-bagian penting dari kendaraan.
Tapi bedanya rutinitas ini tak perlu dilakukan sering-sering. Sebagai contoh, dalam beberapa pembicaraan disebutkan pemilik mobil listrik Hyundai cukup mengunjungi diler setiap 15.000 km.
5. Mengganti Filter AC
Walau tidak berkaitan langsung dengan performa dari kendaraan, tapi perawatan mobil listrik yang satu ini juga sangat penting.
Kareha hubungannya dengan kenyamanan dan kesehatan pengendara. Penggantian filter Air Conditioning (AC) disarankan rutin dilakukan guna menjaga sirkulasi udara di dalam kabin.
6. Ganti Kampas Rem
Walau mobil listrik sudah dilengkapi teknologi-teknologi canggih, aspek keselamatan yang cukup mendasar tetap perlu diperhatikan.
Dalam hal ini, sektor pengereman adalah satu satu bagian yang wajib diperiksa secara rutin. Pada setiap kunjungan servis ke bengkel resmi hal ini akan menjadi salah satu pengukuran yang dilakukan.
Komponen yang mesti diperiksa atau diganti ketika dibutuhkan meliputi kampas rem ban depan dan belakang. Selain itu juga perlu dilakukan pemeriksaan terhadap kualitas minyak rem yang digunakan.
7. Tetap Dicas Meski Tak Digunakan
Ada kalanya mobil terpaksa harus diam di garasi dalam waktu yang cukup lama. Seperti halnya saat masa-masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lalu.
Untuk menghadapi situasi seperti itu juga ada perawatan mobil listrik yang mesti diketahui pemiliknya.
Ketika mobil tidak digunakan dalam waktu lama, sebaiknya baterai jangan dibiarkan kosong. Pengisian daya harus tetap harus dilakukan biar baterai selalu mendapat sirkulasi.
Baterai yang dayanya dibiarkan kosong sampai habis atau paling tidak di bawah 10 persen akan mengalami kerusakan lebih cepat.
Banyak ahli menganalogikan perawatan baterai mobil listrik ini tak jauh berbeda dengan menjaga kondisi baterai smartphone. Tak bisa dibiarkan kosong apalagi dalam waktu lama kalau mau awet.
Walaupun, mayoritas produsen memberikan garansi cukup panjang untuk baterai mobil listrik. Umumnya sampai delapan tahun atau 160 km tergantung mana yang tercapai lebih dulu.
8. Pahami Buku Panduan
Tips perawatan mobil listrik yang terakhir, pemilik disarankan memahami anjuran-anjuran yang terdapat di dalam buku manual atau panduan pemilik.
Hal ini dikarenakan mobil listrik bisa dibilang barang baru buat mayoritas pengguna. Mungkin saja ada aspek-aspek penting yang belum diketahui bahkan oleh mereka yang sudah cukup akrab dengan kendaraan roda empat.
Baca Juga:
Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas
Jakarta –
Indonesia menuju era kendaraan ramah lingkungan. Satu per satu mobil listrik mulai dijual di Indonesia. Yang terbaru, pabrikan mobil asal Korea Selatan, Hyundai, meluncurkan dua mobil listriknya di Indonesia, yakni Ioniq dan Kona.
Tak sama seperti mobil bermesin bakar, mobil listrik tak membutuhkan perawatan yang menyulitkan. Bahkan, pemilik mobil listrik nggak perlu sering-sering ke bengkel.
Service General Manager PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Putra Samiaji, mengatakan pelanggan mobil listrik cuma perlu mampir ke bengkel setelah mobilnya menempuh perjalanan 15.000 km atau setelah dipakai selama 1 tahun, mana yang dicapai terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Misalnya dalam setahun hanya 10.000 km berarti setahun sekali. Tapi kalau lebih cepat 15.000 km ya 15.000 km sekali (ke bengkel untuk perawatan rutin mobil listrik Hyundai),” kata Putra kepada detikOto, Kamis (12/11/2020).
Putra mengatakan, perawatan setiap 15.000 km atau 1 tahun sekali itu terbilang mudah. Sebab, tak banyak komponen yang harus diperiksa dibandingkan mobil bermesin bakar.
Mobil listrik Hyundai Kona Electric Foto: Hyundai
“Kalau kita bandingkan dengan mobil-mobil combustion engine (mobil konvensional dengan mesin pembakaran), (mobil listrik) itu jauh lebih sedikit membutuhkan perawatan. Karena memang komponen-komponen yang berputar di dalam kendaraan tersebut juga jauh lebih sedikit. Di mobil listrik itu mainly hanya ada baterai dan motor penggerak. Sementara kalau di mobil biasa kan banyak komponennya yang mesti dicek,” ujar Putra.
Adapun yang harus diganti secara rutin adalah filter AC untuk sirkulasi udara di dalam kabin demi kesehatan penggunanya. Selain itu, perawatan lainnya yang perlu dilakukan adalah penggantian coolant atau pendingin baterai. Itu pun diganti setiap 60.000 km. Jarak yang cukup jauh untuk ditempuh jika mobil hanya dipakai harian di perkotaan.
“Itu untuk yg periodic. Kecuali item-item yang memang aus atau habis pemakaian, misalnya tergantung pemakaian, misalnya kampas rem itu kita cek di setiap periodic maintenance apakah perlu diganti atau belum. Itu tergantung pemakaiannya,” ucap Putra.
Halaman
1 2 Selanjutnya
Simak Video “
Mobil Listrik Termurah! Fiturnya Sangat Memuaskan
“
[Gambas:Video 20detik]
Apakah perawatan mobil listrik berbeda dengan mobil konvensional? Mobil listrik saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Kehadiran mobil listrik menciptakan berbagai perspektif di semua kalangan. Banyak yang beranggapan bahwa mobil ini lebih ramah lingkungan ketimbang mobil berbahan bakar fosil.
Namun di balik stigma positif yang melekat pada mobil listrik ternyata tersimpan perawatan lebih mahal yang harus ditanggung oleh pemiliknya. Mulai dari spare part, mesin, hingga baterai yang menjadi tenaga dari mobil listrik tersebut.
Banyak orang yang telah membeli mobil listrik untuk dijadikan sebagai kendaraan operasional sehari-hari tetapi belum memiliki pengetahuan tentang cara merawat mobil listrik dengan benar.
Untuk itu sebelum membeli mobil listrik, sangat disarankan terlebih dahulu untuk mengetahui cara merawat mobil yang satu ini.
Tips perawatan mobil listrik
Mobil listrik memiliki cara tersendiri dalam teknik perawatannya. Salah satunya yang menjadi perhatian serius dalam perawatan adalah komponen baterai mobil listrik.
Namun perawatan tidak hanya terhadap baterai saja melainkan komponen mobil listrik lainnya harus juga diperhatikan agar kondisi dari mobil listrik tetap terjaga.
Oleh karena itu, untuk memberikan pengetahuan kepada pemilik mobil listrik kami merangkum tips merawat mobil listrik.
Berikut 8 tips perawatan mobil listrik:
1. Pemeriksaan komponen baterai
Mobil listrik memerlukan baterai sebagai tenaga utamanya untuk dapat bekerja. Oleh karena itu, komponen baterai harus diperiksa secara teratur.
Servis rutin pada perawatan baterai disarankan saat telah mencapai 160.934 km dan seterusnya. Namun terdapat beberapa kondisi yang tidak memungkinkan untuk memperpanjang pemakaian baterai pada mobil listrik, yaitu:
Pengisian baterai hingga 100% (Disarankan mengisi daya hanya 80%)
Memakai baterai saat kondisi ekstrem
Sering melakukan pengereman yang agresif
Mengendarai pada medan yang terjal membuat sistem kelistrikan mobil , khususnya baterai, terganggu
Mengisi baterai di bawah sinar matahari langsung
Sering menggunakan fitur pengisian cepat akan dapat mempengaruhi umur pakai baterai.
Baterai menjadi komponen utama dari mobil listrik sehingga harus dilakukan perawatan secara rutin.
Hal ini dikarenakan setiap baterai diganti akan membutuhkan biaya mulai dari dari $3.000 hingga lebih dari $15.000 (antara Rp42.900.000-Rp214.500.000 apabila kurs dollar Rp14.500). Harga yang sangat fantastik untuk komponen baterai.
Ketahui juga daftar harga mobil listrik Xiaomi yang rencananya akan diluncurkan pada tahun 2024 mendatang.
2. Pemeriksaan sistem pendingin
Setiap mobil listrik memiliki sistem pendingin yang berguna untuk membantu meringankan beban baterai.
Sistem yang satu ini dirancang untuk memastikan kondisi baterai dalam suhu optimal yang nantinya berdampak pada tingkat pengisian daya baterai dan umur pakai baterai secara keseluruhan.
Pemeriksaan sistem pendingin dapat dimulai dari melihat panduan manual yang akan memberikan informasi terkait jadwal perawatan sistem pendingin.
Jenis dari cairan pendingin juga akan tercantum di panduan manual tersebut karena setiap mobil listrik memiliki cairan pendingin yang berbeda.
3. Rutin mengganti minyak rem
Sistem pengereman pada mobil listrik telah dirancang untuk bertahan lama. Namun tidak salahnya kamu melakukan pemeriksaan minyak rem secara rutin, terutama saat muncul lampu peringatan odometer di kemudi.
Menambah minyak rem akan sedikit membantu kinerja rem pada mobil listrik. Akan tetapi, jika hal tersebut tidak membantu sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rem di pusat layanan resmi segera mungkin. Sebagai catatan biasanya jadwal pemeriksaan dan penyiraman rem setiap 3 hingga 5 tahun.
4. Pengecekan filter udara
Mobil listrik memiliki filter udara seperti mobil berbahan bakar fosil. Filter udara memiliki kegunaan untuk mengurangi serbuk sari, debu jalanan, kotoran, dan partikel berbahaya lainnya yang masuk ke kabin.
Kualitas filter udara harus diperhatikan lebih baik harga lebih mahal dan berkualitas ketimbang harga lebih rendah tetapi kualitas mengecewakan.
Salah satu rekomendasi adalah filter udara HEPA yang dapat membantu kamu menekan biaya penggantian hingga 5 tahun. Lebih mahal sedikit tetapi kualitas terjamin.
5. Penggantian cairan wiper
Cairan wiper pada kaca depan perlu juga diperiksa secara rutin. Tujuannya untuk memastikan saat kondisi cuaca yang mungkin memerlukan kinerja dari wiper cairan dapat membantu dengan baik.
Biasanya penggantian cairan wiper setiap 5.000 hingga 10.000 mil secara manual. Akan tetapi, kamu dapat memeriksa dan menambahkan cairan tersebut setiap hari.
6. Pemeriksaan bagian bawah mobil
Mencuci mobil listrik adalah kewajiban bagi pemiliknya. Mencuci mobil pun harus secara keseluruhan bagian mobil, terutama bagian bawah mobil.
Ketika berkendara pastinya akan menyebabkan kondisi bawah mobil terkena debu, kotoran, oli dan bahan kimia lainnya yang dapat merusak bagian bawah kendaraanmu.
Hendaknya setiap setelah berkendara langsung dicuci agar partikel yang melekat pada body mobil hilang.
7. Pemeriksaan kondisi ban
Ban adalah salah satu komponen wajib yang harus rutin diperiksa keadaannya seperti rotasi ban dan posisi ban. Kedua aspek tersebut sangat mempengaruhi kenyamanan saat berkendara.
Rotasi ban membuat laju ban lebih teratur saat di kemudi sedangkan posisi ban membuat kemudi lebih terasa ringan.
Menyesuaikan posisi ban akan meningkatkan jarak tempuh dan mengurangi keausan permukaan ban yang pada akhirnya meningkatkan umur ban kendaraanmu.
8. Pemeliharaan stasiun pengisian baterai
Stasiun pengisian baterai membutuhkan perawatan juga. Terlebih stasiun pengisian baterai berada di rumah pribadi. Untuk merawat kondisi dari stasiun pengisi dapat menggunakan kain lembab dan deterjen piring.
Jenis stasiun pengisian baterai mobil listrik berjumlah tiga yang biasanya disebut Level 1, Level 2, dan DC Fast Charging.
Ketiga jenis ini memiliki perawatan yang berbeda-beda sehingga harus memerlukan pengetahuan dasar dalam merawatnya. Namun secara sederhana dapat menggunakan kedua alat seperti kain lembab dan deterjen piring.
Biaya perawatan mobil listrik
Biaya perawatan mobil listrik nantinya terbagi menjadi dua jenis yaitu biaya keseluruhan dan biaya per komponen. Harga mobil listrik banyak dianggap jauh lebih mahal dibandingkan mobil berbahan bakar minyak.
Namun banyak penelitian mengungkapkan sebenarnya harga untuk memiliki sebuah mobil listrik tidak semahal yang dibayangkan dengan kelebihan yang ditawarkan oleh mobil tersebut. Meskipun secara fakta sedikit lebih mahal dari mobil berbahan bakar fosil.
Jika melihat estimasi biaya yang dikeluarkan untuk mobil listrik seperti bahan bakar dan perawatan terlihat lebih rendah ketimbang mobil biasa. Rinciannya sebagai berikut:
- Bahan Bakar
. Mobil listrik membutuhkan biaya charge mobil listrik rata-rata Rp7.833.312 untuk menempuh jarak sejauh 24140,16 km per tahun (Rp646.787 per bulan), sedangkan mobil berbahan bakar fosil akan membutuhkan biaya sebesar Rp18.038.177 per tahun. Perbedaan biaya yang sangat signifikan antara mobil listrik dengan mobil biasa.
- Perawatan
. Perawatan atau pemeliharaan mobil listrik akan lebih hemat ketimbang mobil biasa karena tidak melakukan penggantian oli, filter udara, dan komponen lainnya. Berbeda dengan mobil biasa yang memiliki kewajiban untuk melakukan pemeriksaan dan penggantian pada beberapa komponen untuk memastikan kondisi terjaga. Beberapa studi menyebutkan pemilik mobil listrik akan dapat menghemat pengeluaran hingga Rp66.116.030 untuk biaya perbaikan dan perawatan saat pemakaian.
Tips dari Lifepal! Jika dilihat lagi, mobil listrik yang harganya jauh lebih mahal ternyata memiliki biaya perawatan yang lebih murah.
Maka dari itu, pilihan kembali ke individu masing-masing. Apakah ingin berganti ke mobil listrik atau bertahan dengan mobil konvensional.
Simak pula ulasan mengenai kasus mobil listrik, harga mobil listrik bekas dan juga cara kerja mobil listrik di artikel Lifepal!
Lindungi mobil kesayanganmu selama 24 jam dengan asuransi mobil terbaik. Pilihlah asuransi mobil yang sesuai dengan kebutuhanmu. Simak video di bawah ini untuk mendapatkan tips memilih asuransi mobil terbaik:
Apa pentingnya asuransi mobil?
Untuk meringankan beban biaya perawatan mobil listrik kamu dapat memanfaatkan asuransi mobil yang telah banyak tersebar di seluruh Indonesia. Asuransi mobil akan memberikan berbagai manfaat untuk perawatan hingga kehilangan.
Premi untuk asuransi mobil itu berapa sih? Buat menghitungnya, coba pakai kalkulator premi asuransi mobil ini yuk:
Setelah menemukan besaran premi asuransi mobil, pilihlah asuransi mobil yang cocok dengan bantuan kuis asuransi mobil terbaik Lifepal di bawah ini.
Kalau perlu, tambahan proteksi lainnya seperti asuransi kesehatan untuk menjaga dari risiko biaya berobat di rumah sakit yang mahal di tengah maraknya virus saat ini juga sangat diperlukan.
Beli juga polis asuransi jiwa yang akan melindungi kamu dan keluargamu dari beban finansial saat tertanggung meninggal dunia. Seluruh produk asuransi terbaik bisa kamu dapatkan di Lifepal lebih hemat hingga 25%!
Kalau masih bingung dalam memilih asuransi mobil yang terpercaya di Indonesia, konsultasikan saja di Tanya Lifepal untuk menemukan asuransi terbaik sesuai kebutuhan kamu.
Pertanyaan seputar perawatan mobil listrik
Mengapa mobil listrik lebih mahal harga ketimbang mobil biasa?
, justru lebih hemat.
Komponen utama dari mobil listrik yang membuat mahal adalah baterai. Baterai menjadi komponen penting yang harganya lebih mahal dari biaya produksi mobil listrik sendiri. Oleh karena itu, sangat wajar saat harga dari mobil listrik sedikit mahal dari mobil biasa. Namun untuk
perawatan mobil listrik
Apakah asuransi penting bagi mobil listrik?
, biaya kerusakan dapat ditanggung tergantung jenis kerusakannya.
Sangat penting, mobil listrik seperti halnya dengan mobil biasanya yang mempunyai potensi kerusakan. Kerusakan yang terjadi pada mobil listrik akan membuat pengeluaran menjadi lebih besar sehingga melalui
asuransi mobil