Kelemahan honda city 2006

Jakarta – Bagi kalangan first buyer yang ingin kelihatan wah, umumnya lebih memilih sedan ketimbang hatchback. Dengan rentang harga bekas di bawah Rp100 juta, ada Honda City GD8 yang merupakan versi sedan dari Honda Jazz. Dengan harga yang terjangkau dan desain stylish, sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu kelemahan Honda City bekas sebelum meminangnya.

Honda City GD8 mempunyai kabin yang besar tapi menggunakan bonnet yang kecil dan pendek. Alhasil, interiornya jadi terasa lega dan luas banget. Sedan kompak ini headroom dan legroom-nya luas hingga bagian belakang. Mobil ini memiliki dimensi kabin dan bagasi yang luas karena menggantikan Civic yang naik kelas.

Honda City generasi ini memang kontroversial, karena mengambil platform dari hatchback Honda Jazz membuat tampang Honda City ini agak aneh. Desainnya seperti hatchback yang dipaksakan menjadi sedan. Dengan model seperti ini membuat visibilitas ke depan terlihat luas karena bonnet yang rendah serta bagasi belakang yang sangat luas.

City dengan varian i-DSI atau batch awal saat itu dibekali mesin L15A 4 silinder SOHC 16 valve dengan teknologi i-DSI di mana setiap silinder memiliki 2 buah busi. Fitur yang diusung City GD8 terbilang standar untuk pasar Indonesia saat itu dengan AC dengan heater, electronic power steering dengan tambahan tilt steering, power window, defogger, 4 speaker, CD dan casette player dari Kenwood. Untuk penyimpanan barang, terdapat jok model ultra seat yang mampu dikondisikan untuk dilipat sesuai peruntukan.

Saat itu, Honda meluncurkan City GD8 bermesin i-DSI sebagai sedan untuk penggunaan harian. Konsumsi bahan bakarnya tergolong irit, untuk versi i-DSI bisa mencapai 1:20 di tol dengan kecepatan konstan 80 km/jam. Mesin L-Series ini juga tergolong badak bahkan untuk terus disiksa di putaran atas.

Honda City GD8 dengan karakternya yang fungsional dengan desain modis, lebih cocok untuk digunakan oleh kalangan muda yang energik serta ingin selalu tampil trendi. Selain itu karakter mesinnya irit, sangat cocok untuk digunakan sebagai mobil harian dalam kota yang penuh dengan kemacetan.

Kelemahan Honda City, Transmisi Metik Sering Rewel

Kelemahan Honda City GD8 matik yaitu pada perawatan transmisi otomatisnya. Pada awal kemunculannya, transmisi CVT yang juga digunakan pada Honda Jazz ini termasuk aneh dan membingungkan soal perawatannya.

Tak jarang pemilik pertamanya mengabaikan perawatannya, mereka juga mengganti oli matiknya dengan oli ATF biasa. Perbedaan jenis pelumas inilah yang membuat transmisi otomatisnya jebol. Untuk melakukan perawatan rutin di bagian transmisi CVT, perawatannya memang cukup mahal.

Kelemahan lain yang sering dikeluhkan oleh pengguna Honda City GD8 ini dari sisi transmisi yaitu ketika dipindah ke posisi mundur. Saat mobil akan mundur, maka ada gejala ‘ngejeduk’ atau ‘lompat’

Padahal, performa sistem transmisi otomatis CVT milik City GD8 ini sangat halus dan responsif. Pengoperasiannya pun dapat dilakukan dengan mudah melalui paddle shift yang terdapat di setir hingga 7-percepatan. Setting perpindahan gigi otomatisnya terbilang cukup rapat, mirip dengan transmisi manual menggunakan close ratio.

Selain itu, mesin i-DSI milik City GD8 ini tenaganya paling kecil, yaitu 87 hp dan kalah dibanding Baleno Next-G dan Toyota Vios. Sebagai kompensasi tenaga yang kecil, maka output torsinya diatur pada putaran rendah seperti mesin diesel, 13,1 kgm pada putaran mesin 2.700 rpm.

Sementara itu, mobil bermesin bensin sejenis, baru mencapai torsi pada putaran mesin di 5.000 – 6.000 rpm. Dengan torsi yang sangat besar sejak putaran bawah, karakter mesin i-DSI milik Citu GD8 hanya mampu ditandingi oleh mobil bermesin diesel saja.

Honda City Keluaran Awal Minim Fitur

Berdasarkan pemilik City i-DSI dari forum otomotif Seraya Motor, mereka menyayangkan strategi marketing Honda yang menganaktirikan varian tersebut. Opsi yang lebih lengkap hanya tersedia pada City bermesin VTEC.

City i-DSI tidak mendapat wood panel di interior, lalu rem cakram belakang karena tipe ini masih tromol. Fitur keselamatannya pada versi 2003 belum terdapat ABS dan Airbag karena fitur ini baru muncul di tahun 2004.

Beda dari City SX8, generasi City GD8 ini memakai kaki-kaki serupa Honda Freed. Kelemahan yang muncul juga mirip yaitu ada suara “gruduk-gruduk” di jalan berlubang. Disinyalir, suara ini muncul dari support shock yang sudah kena atau mengalami kerusakan.

Ketidaknyamanan juga muncul saat berkendara, karena pilar A cukup tebal. Bagi sebagian orang, hal ini mengganggu karena membuat blind spot yang semakin besar saat melihat ke samping.

Nah, itulah kira-kira kelemahan dari Honda City GD8 yang perlu kalian ketahui sebelum membeli sedan kompak ini. Sekarang kita bahas kelebihan sedan yang menjadi saudara kandung Honda Jazz tersebut.

Keunggulan Honda City GD8, Sedan Kompak dengan Kabin Luas

Honda sejak lama terkenal sebagai pabrikan mobil yang piawai dalam optimalisasi ruang. Hasilnya, banyak mobil yang mereka produksi punya kabin dan bagasi lega meskipun secara dimensi cukup kompak. salah satu kelebihan utama City GD8 adalah bagasinya kelewat gede.

Volume tanpa perlu melipat kursi sekitar 500 literan karena desain bagasinya dalem dan lumayan lebar. Jika membutuhkan ruang ekstra untuk barang, jok ultra seat di baris kedua bisa dilipat dan memungkinkan untuk menambah ruang barang di bangku belakang.

Kelebihan Honda City ada pada desainnya dengan bonnet yang rendah serta bagasi belakang yang sangat luas. Dengan model seperti ini membuat visibilitas kedepan terlihat luas walau pilar A nya terasa sangat mengganggu. Untuk varian VTEC, fitur dari City i-DSI 2004 dengan ABS dan Airbag juga diberi tambahan fitur electric folding mirror lalu head unit 2DIN.

Mesin Iritnya Kebangetan

Bicara soal keunggulan mesin, kita perlu menyinggung kinerja teknologi i-DSI (Intelligent Dual and Sequential Ignition), karena mempunyai karakter tenaga yang mirip seperti mesin diesel. Mesin ini terkenal irit dan bandel, dan konsumsi bahan bakar mencapai 20 kilometer per liter.

Sempat dijelaskan di atas, torsi mesin i-DSI galak di putaran bawah. Melihat spesifikasinya, torsi sebesar 13,1 kgm pada putaran mesin 2.700 rpm. Sementara itu, mesin bensin biasa torsinya baru keluar pada putaran mesin di 5.000 – 6.000 rpm.

Mesin i-DSI ini memakai SOHC 8 katup sehingga membuatnya tampak lebih sederhana. Proses pembakaran pada tiap silinder didukung oleh 2 buah busi yang memercik secara sekuensial. Percikan busi pertama akan dilanjutkan dengan busi kedua yang telah diatur oleh komputer. Tujuannya, membuat nyala busi menjadi lebih lama.

Karakter mesin i-DSI ini ketika mengurangi gas, mobil masih dapat meluncur mulus selama beberapa saat. Putaran mesinnya seakan-akan tidak berkurang sedikit pun. Sisa campuran antara bensin dan udara yang masih belum seluruhnya terbakar setelah percikan busi pertama lalu terbakar tuntas ketika percikan kedua.

Berdasarkan pengukuran, konsumsi bahan bakarnya terbilang sangat irit, bahkan bisa mencapai 1 liter untuk 21 kilometer. Ini bisa tercapai hanya dengan berkendara konstan di kecepatan 80 km/jam. Untuk ukuran mesin 1.5 liter, angka segitu bahkan mampu menyamai konsumsi LCGC.

 

Penulis: Yongki Sanjaya

Editor: Dimas

Baca Juga:

Punya bentuk yang terbilang timless, Honda City i-DSI GD8 saat ini untuk kondisi bekasnya cukup terjangkau. Untuk pasarannya, City i-DSI ditawarkan mulai dari Rp60 jutaan. Apabila kalian tertarik membelinya, simak kelebihan dan kekurangannya berikut ini.

Didatangkan secara utuh dari Negeri Gajah Putih dan baru dirakit secara lokal setahun kemudian karena permintaan pasar yang terus meningkat, pesaing Toyota Vios ini sempat menyabet gelar Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) kategori sedan secara berturut-turut, sejak 2003 hingga 2005. Bukan cuma itu, pada 2004, mobil ini juga memperoleh penghargaan “Best Mini Sedan” lewat ajang Jakarta Motor Show 2004.

Tercatat saat diluncurkan, pihaknya berhasil menjual sebanyak 7.680 unit dan terus meningkat dimana pada tahun 2004, untuk penjualannya tembus hingga 8.330 unit.

Mungkin belum banyak yang tahu kalau Honda City i-DSI GD8 ini merupakan Jazz GD3 versi sedannya. Dikenalkan pertama kali pada tahun 2003, suksesor City Type-Z ini menjadi salah satu tulang punggung PT Honda Prospect Motor saat itu.

Untuk legroom serta headroomnya, mobil ini terbilang luas ditambah dengan joknya yang lebar membuat setiap orang didalamnya betah untuk berlama-lama. Tak berhenti sampai disitu, mobil ini pun memiliki ruang bagasi luas sehingga memudahkan penggunanya disaat membawa barang dengan jumlah banyak.

Secara dimensi terbilang kompak, untuk kabinnya Honda City i-DSI terasa lapang. Hal ini dikarenakan Honda mampu memberikan penataan serta memanfaatkan ruang yang ada.

Keunggulan lainnya yang mampu memberikan kenyamanan berkendara selain dari kabinnya yang luas, untuk joknya mobil ini telah dibekali fitur ultra seat. Seperti yang diketahui, fitur ini mempunyai banyak keunggulan dimana pengguna bisa dengan bebas mengatur jok mobilnya disesuaikan dengan kebutuhan.

Ultra seat pada City i-DSI ini terdiri dari 4 mode, yaitu; Utility Mode, Long Mode, Tall Mode dan Refresh Mode.

2. Berbekal Mesin SOHC i-DSI Honda City GD8 Terasa Reponsif

Mesin L15A i-DSI Honda City GD8

Tak hanya saat digunakan berpergian keluar kota, ketika menembus kemacetan di kota-kota besar mobil ini juga terasa gesit dan responsif. Hal tersebut dikarenakan Honda City i-DSI memiliki karakter yang galak pada putaran bawah dan ngejambak di atas.

Untuk mesinnya, pabrikan sendiri membekalinya dengan jantung pacu L15A 4 silinder SOHC 8-valve berkubikasi 1.496 cc i-DSI (intelligent Dual & Sequential Ignition) yang mana dapat menghasilkan tenaga 87 PS @5.500 rpm dengan torsi 128 Nm @2.700 rpm. Memiliki tenaga yang terbilang kecil, sebagai kompensasinya mobil ini punya torsi yang cukup besar sehingga terasa galak.

3. Irit Bahan Bakar dan Ramah Lingkungan

Honda City i-DSI GD8 irit bahan bakar

Mesin i-DSI yang digunakan Honda City GD8 memiliki proses pembakaran yang dapat menghemat bahan bakar sekaligus ramah lingkungan. Karenanya pada tiap silinder didukung oleh 2 buah busi yang memercik secara sekuensial.

Percikan busi pertama akan dilanjutkan dengan busi kedua yang telah diatur oleh ECU. Hal ini dimaksudkan supaya nyala busi menjadi lebih lama supaya pembakaran lebih sempurna, hemat bahan bakar sekaligus meningkatkan performa yang juga ramah lingkungan.

Karakter mesin i-DSI ini saat mengurangi gas, mobil masih dapat berjalan beberapa saat. Putaran mesinnya seakan terasa tidak berkurang sedikit pun berkat teknolgi yang dianutnya.

Sisa campuran antara bensin dan udara yang masih belum seluruhnya terbakar setelah percikan busi pertama lalu terbakar tuntas ketika percikan kedua. Bicara soal konsumsi BBM nya, beberapa pengetesan yang pernah dilakukan mobil ini sanggup menempuh jarak 20 km/liter.

4. Transmisi Otomatis Sudah Menggunakan Teknologi CVT

Steermatic 7 speed CVT

Mengenai gearboxnya, Honda City i-DSI mendapatkan dua pilihan jenis transmisi, yakni manual 5-percepatan serta otomatis CVT 7 speed Steermatic. Untuk transmisi CVT nya tersebut terasa halus setiap melakukan perpindahan gigi secara otomatis namun tetap responsif. Hal tersebut dikarenakan mobil ini sudah menggunakan paddle shift dengan close ratio berupa tombol pada stir, yang bisa digunakan untuk menambah dan menurunkan percepatan sesuai dengan keingininan pengemudi.

Baca juga: Adu Ganteng Suzuki Baleno Millennium vs Honda City Type Z, Sedannya Anak Gaul Era 2000-an

Kekurangan Honda City i-DSI

1. Lemah di Kaki-kaki Depan

Kaki-kaki depan Honda City i-DSI gampang lemah

Menggunakan penggerak Front-wheel Drive, mobil ini memiliki kelemahan di sektor kaki-kaki depan. Beberapa pemilik mobil ini kerap kali mendengar dan merasakan suara ‘gluduk’ pada bagian roda depannya. Hal ini dikarenakan karet bushing di swing arm sudah mulai mulai getas, karet ball joint pecah, serta karet tie rod yang jebol yang sudah termakan usia.

2. Transmisi CVT Timbul Masalah

Transmisi CVT pada Honda City i-DSI memerlukan perhatian khusus. Karenanya penggunaan oli yang tak sesuai serta jarang melakukan servis, dapat menimbulkan kejadian transmisi CVT bermasalah seperti ‘jedug’ dan kurang terasa responsif. Sebagai informasi, setiap melakukan pergantian oli transmisi pastikan menggunakan oli khusus CVT serta saat memindahkan tuas transmisi berikan jeda beberapa detik.  

3. Suspensi Cenderung Stiff

Suspensi terasa sedikit keras

Karena dirancang agar tetap terasa stabil ketika melaju di kecepatan tinggi, maka untuk suspensinya mobil ini disetting agak sedikit stiff. Hal ini tentunya menimbulkan dampak ketika digunakan di jalan yang berkontur, dimana bantingan terasa sedikit keras. Berdasarkan pengalaman kami mencobanya sebagai penumpang, karakter suspensinya masih cukup nyaman kok. 

4. Minim Fitur

Honda City i-DSI hanya dilengkapi dengan AC with heater, Electronic Power Steering (EPS), power window, defogger, serta head unit single din. Untuk keselamatan berkendara, mobil ini hanya mengandalkan seatbelt serta struktur rangka dan belum mendapatkan ABS serta airbags sehingga pengemudi diharuskan lebih berhati-hati saat berkendara.

5. Pilar A Tebal

Pliar A tebal mengurangi visibilitas serta menambah blind spot

Pada pilar A nya Honda City i-DSI ini terbilang tebal sehingga mengurangi rasa nyaman sekaligus keselamatan berkendara. Pasalnya dengan pilar yang tebal ini selain mengurangi visibilitas juga membuat blind spot menjadi semakin besar saat melihat ke samping.

Kesimpulan

Harga bekasnya Rp60 jutaan, Honda City i-DSI hingga saat ini masih cocok untuk digunakan untuk berkendara sehari-hari. Selain nyaman berkat kabinnya yang luas, mobil ini juga terasa responsif sekaligus hemat bahan bakar berkat perpaduan antara mesin serta transmisinya.

Namun yang perlu diperhatikan dari mobil ini adalah kaki-kaki depannya yang kerap bermasalah dan penggunaan oli transmisi khusus CVT supaya tidak timbul hentakan serta menjaga performa dan keawetannya.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Honda Jazz GD3, Pionir Hatchback CVT di Indonesia

Related Posts

Penyebab Mobil CRV Matic Tidak Bisa Distarter

Jika Anda merasakan masalah ketika akan menghidupkan mobil CRV Anda dengan transmisi otomatis, maka kemungkinan besar ada kerusakan pada sistem starter mobil atau komponen lainnya. Ada beberapa…

Mobil Honda City Tidak Bisa Distarter: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mobil Honda City merupakan salah satu mobil yang paling populer di Indonesia. Namun, seperti mobil lainnya, mobil Honda City dapat mengalami beberapa masalah teknis. Salah satu masalah…

Pemilihan Ukuran Velg Yang Tepat untuk Honda Jazz GK5

Jika Anda seorang penggemar otomotif atau pemilik Honda Jazz GK5, pasti Anda ingin memperbarui mobil Anda dengan velg yang lebih keren. Salah satu hal terpenting yang perlu…

Mengenal Lebih Jauh Perawatan Honda Jazz IDSI Matic

Jazz IDSI matic adalah mobil yang dirancang dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan kendaraan yang nyaman, praktis, dan efisien. Sebagai seorang pemilik Honda Jazz IDSI…

Perawatan honda city

Jakarta – Bagi kalangan first buyer yang ingin kelihatan wah, umumnya lebih memilih sedan ketimbang hatchback. Dengan rentang harga bekas di bawah Rp100 juta, ada Honda City…

Rem Tangan Mobil HRV Matic: Mengenal Fungsinya yang Penting

Jika Anda pemilik mobil tipe HRV Matic, pasti sudah tidak asing lagi dengan rem tangan mobil HRV Matic. Rem tangan menjadi salah satu komponen penting yang harus…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *