Apa penyebab ban belakang mobil miring? Saat berkendara, AutoFamily pasti menginginkan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman. Kenyamanan dan keselamatan berkendara paling besar dipengaruhi oleh kondisi mobil yang prima, tak terkecuali pada bagian ban mobil.
Ban mobil memegang peranan penting dalam memastikan perjalanan yang baik dan nyaman sebab dapat memengaruhi laju kendaraan. Kondisi ban belakang yang miring harus segera ditangani sebab dapat menimbulkan berbagai masalah baru seperti ban yang aus pada satu sisi hingga bodi mobil yang ikut miring.
Oleh karenanya, pada kesempatan kali ini Auto2000 akan memberikan informasi mengenai penyebab ban belakang mobil miring dan cara mengatasinya. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
3 Penyebab Ban Belakang Mobil Miring
Apabila AutoFamily merasakan ketidaknyamanan saat menyetir kendaraan, kemungkinan hal tersebut terjadi akibat terdapat kemiringan ban belakang mobil. Ada beberapa penyebab ban belakang mobil miring. Berikut merupakan penjelasan selengkapnya:
1. Melintasi Jalan yang Rusak
Penyebab ban belakang mobil miring yang pertama adalah terlalu sering melintasi jalan yang rusak. Meski terdengar sepele, hal ini dapat menyebabkan kondisi mobil menjadi bermasalah terutama pada bagian ban.
Berkendara di area jalan yang rusak juga berbahaya dan memengaruhi keselamatan serta kenyamanan berkendara. Sehingga, pastikan kamu selalu memilih jalan yang halus dan minim kerusakan agar tidak membuat ban mobil cepat aus dan miring.
Baca juga: 6 Ciri Ban Mobil Harus Diganti Secepatnya
2. Kondisi Ban Menipis
Tahukah kamu bahwa ketebalan ban menjadi faktor keselamatan berkendara? Saat melihat kondisi ban yang aus, sebaiknya AutoFamily segera melakukan penggantian ban. Hal ini dikarenakan ketebalan ban yang menipis dapat menyebabkan mobil bergerak tidak seimbang dan tidak sesuai dengan gerakan kemudi.
Selain itu, kondisi ini akan menimbulkan suara gemuruh saat mobil melaju dan tarikan mesin akan terasa lebih berat. Sebab itu, mengecek kondisi ban sebelum digunakan adalah hal yang tak kalah penting.
3. Melewati Lubang dengan Kecepatan Tinggi
Ada beberapa orang yang memilih untuk berjalan dengan kecepatan yang sama saat melintasi jalan berlubang. Kebiasaan ini adalah contoh yang salah. Berkendara di jalan yang halus dan berlubang tidak dapat disamakan sebab AutoFamily harus mengurangi laju kendaraan saat melintas di jalan berlubang.
Jika tetap melewati lubang dengan kecepatan tinggi, risikonya adalah kemiringan pada ban mobil. Kurangi laju kendaraan dan injak rem saat melewati lubang agar menghindari kerusakan ban.
Perhatikan pula kedalaman lubang yang dilalui dan bandingkan dengan ground clearance mobil. Apabila dirasa terlalu dalam, maka sebaiknya hindari lubang tersebut atau melintas pada sisi lubang yang tidak terlalu dalam.
PASTIKAN MOBIL SELALU DALAM KONDISI PRIMA DAN LAKUKAN PENGECEKAN RUTIN DI BENGKEL AUTO2000
3 Cara Mengatasi Ban Belakang Mobil Miring
Kalau ban mobil sudah terasa tidak nyaman untuk berkendara dan condong ke salah satu sisi, satu-satunya hal yang dapat kamu lakukan adalah membawanya ke bengkel resmi Auto2000. Ada 3 cara untuk mengatasi permasalahan kemiringan pada ban belakang mobil. Berikut adalah cara yang bisa AutoFamily lakukan:
1. Lakukan Pengecekan Ban Belakang
Sebelum membawanya ke bengkel resmi Auto2000 untuk mendapatkan perawatan, AutoFamily bisa melakukan pengecekan kondisi mobil secara mandiri terlebih dahulu. Langkah ini digunakan untuk memastikan bahwa permasalahan mobil berada di bagian ban belakang.
Caranya, temukan bagian sistem kemudi yang dirasa mengalami kemiringan atau dalam posisi ketebalan yang menipis. Selanjutnya, dongkrak mobil hingga posisi ban menggantung. Kemudian perhatikan apakah ban dalam posisi yang benar atau terlihat berbeda dengan posisi ban lainnya.
Cek juga berbagai komponen ban belakang mobil seperti ball joint, tie rod dan bos sayap dalam kondisi terpasang dengan kencang atau justru longgar. Jika salah satu bagian tersebut mengalami kerusakan, maka besar kemungkinan ada kemiringan pada bagian roda belakang mobil baik di sebelah kanan maupun kiri.
Baca juga: Pahami Beda Perawatan Mobil Baru dan Mobil Lama
2. Spooring dan Balancing
Untuk mengatasi ban belakang mobil yang miring, AutoFamily bisa melakukan spooring dan balancing. Pada praktiknya, spooring dilakukan untuk meluruskan kembali tingkat kemiringan ban mobil akan kembali ke setelan pabrik. Sedangkan balancing dilakukan untuk memaksimalkan posisi mobil setelah proses spooring.
Apabila AutoFamily ingin spooring dan balancing pada mobil Toyota kamu, pastikan untuk melakukannya di bengkel resmi Auto2000 agar ditangani oleh teknisi ahli. Hindari melakukan segala hal yang berkaitan dengan bagian penting mobil secara mandiri karena dapat menimbulkan risiko kerusakan pada komponen lainnya.
Spooring dan balancing perlu dilakukan dengan alat-alat khusus dan keahlian dibidangnya. Jadi, segera kunjungi bengkel Auto2000 apabila kamu merasakan kondisi mobil yang miring dan tidak seimbang terutama pada bagian ban mobil.
3. Ganti Ban di Bengkel Auto2000
Cara terbaik untuk mengatasi kendala dari ban mobil ini adalah dengan melakukan penggantian di bengkel resmi Auto2000. Tim mekanik kami akan mengidentifikasi masalah yang ada pada ban mobil AutoFamily dan melakukan penggantian dengan ban sesuai rekomendasi pabrikan.
DAPATKAN PAKET SERVIS DENGAN HARGA TERJANGKAU UNTUK SEMUA MOBIL TOYOTA DI AUTO2000 DIGIROOM
Demikian tadi merupakan informasi penyebab ban belakang mobil miring dan cara mengatasinya. AutoFamily, kondisi ban mobil belakang yang miring dapat membahayakan keselamatan berkendara kamu. Jadi pastikan untuk selalu melakukan pengecekan rutin mobil Toyota kesayangan kamu di bengkel resmi Auto2000.
AutoFamily tidak perlu lagi merasa kesulitan dalam penjadwalan kedatangan karena saat ini Auto2000 menghadirkan Auto2000 Digiroom yang memudahkan layanan booking service. Selain itu, ada banyak fitur yang tersedia di dalamnya seperti informasi mobil baru, paket servis, kupon servis, hingga pembelian suku cadang dan aksesoris mobil Toyota.
Bagaimana jika ada masalah mobil dalam kondisi darurat? Tenang saja, Auto2000 siap membantu kamu dengan layanan home service yang cepat dan ditangani oleh teknisi ahli. Kunjungi Auto2000 Digiroom sekarang juga dan nikmati berbagai kemudahan dalam mendapatkan layanan bengkel resmi Auto2000 hanya dalam satu genggaman tangan.
Informasi dalam konten artikel ini dapat mengalami perubahan dan perbedaan, menyesuaikan dengan perkembangan, situasi, strategi bisnis, kemajuan teknologi dan kebijakan tertentu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Jakarta – Honda CR-V merupakan salah satu SUV yang cukup populer di Indonesia. Mobil berkapasitas 7 orang penumpang ini selain punya desain yang keren juga menawarkan kenyamanan yang cukup baik. Tak salah jika banyak orang kepincut membeli mobil satu ini. Mungkin bagi sebagian orang, mobil ini dianggap sempurna. Padahal tetap ada beberapa penyakit Honda CR-V yang jarang diketahui oleh orang.
Tapi sebelum membahas mengenai kekurangannya, ada baiknya mengetahui lebih dalam mengenai mobil yang satu ini. Honda CR-V juga memiliki banyak kelebihan dibanding kekurangannya. Sayang, sebagian orang belum mengetahui tentang hal ini. Ada pepatah mengatakan, “Semut di seberang pulau terlihat, tapi gajah di pelupuk mata tidak terlihat”. Orang akan lebih melihat kekurangannya dibanding kelebihannya.
Kelebihan Honda CR-V
Tenaga Mesin Oke
Mengikuti langkah yang diambil Civic, Honda juga mempercayakan jantung mekanis terbarunya ke CR-V. Berkode L15B, mesin 4-silinder segaris ini boleh saja hanya berkapasitas 1.498 cc. Namun berkat bantuan teknologi DOHC, gasoline direct injetion dan yang terpenting, turbocharger, kapasitas mungilnya itu menghasilkan tenaga yang terbesar dibandingkan kompetitor yang volume mesinnya lebih besar 1.000 cc sekalipun.
Yup, tenaga total yang dihasilkan mencapai 188 hp alias lebih besar 27 hp dibanding Civic berkat ubahan fin di keongnya dari 11 menjadi 9, sedangkan torsi 240 Nm boleh dikatakan mengimbangi pesaing bermesin bensinnya.
Karakter Transmisi Semakin Baik
Banyak orang menilai jika transmisi dari Honda CR-V ini lemot dan kurang nyaman digunakan. Mirip transmisi yang digunakan Civic Turbo, CVT CR-V Turbo juga menirukan karakter perpindahan gigi pada transmisi otomatis konvensional untuk rasa berkendara yang lebih natural. Tentunya, dengan kelebihan penyaluran tenaga mesin yang lebih smooth dan cepat di waktu yang bersamaan.
Mudahnya, kemudikan CR-V 1.5L Turbo ini dengan agresif dan Carmudian tidak akan menyadari transmisi sabuk baja lah yang menyalurkan tenaga mesin ke kedua roda depannya. Sedangkan ketika dikemudikan santai, rasa berkendara yang halus akan membuat seisi kabin lebih rileks. Ingin sensasi lebih? Tersedia juga paddle shift untuk mensimulasikan perpindahan 7-gigi, loh.
Kualitas Interior Seperti Mobil Eropa
Menyandang banderol setengah miliar rupiah rasanya Honda CR-V ini bukanlah sebuah mobil yang murah atau terjangkau. Kami pun sempat terkejut ketika menginspeksi kualitas interior CR-V Turbo ini. Bagian atas dasbor yang dilapisi bahan soft touch, bawahnya dengan leather padded, panel kayu doff yang terasa sangat premium.
Dasbor bernuansa gelap di tengah hingga door trim yang sama padatnya membuat kami mengira ini adalah SUV keluaran Eropa karena standarnya yang sangat tinggi. Lihat bantalan berlapis kulit yang ada di ujung kiri dan kanan konsol transmisi untuk sandaran lutut, juga tombol pengaturan jok elektrik yang ditambahkan elemen krom? Detail yang luar biasa untuk SUV Jepang Rp500 jutaan.
Bobot Lebih Ringan
Honda CR-V saat ini memiliki bobot yang lebih ringan dibanding generasi yang ada sebelumnya. Dirancang dengan struktur monokok, mesin berkapasitas kecil namun tenaga terbesar di 188 hp dan transmisi ringan. Bobot Honda CR-V Turbo diklaim memiliki power to weight ratio (PWR) yang lebih baik dibanding pesaingnya yang menggunakan rangka ladder-frame.
PT Honda Prospect Motor pun mensimulasikannya jika dengan bobot kosong CR-V Turbo di 1.649 kg. Dengan tenaganya yang 188 dk (190 ps), maka angka PWR-nya bisa dipatok di 8,68 kg/ps.
Sedangkan bila sebuah SUV ladder-frame bermesin diesel besar berbobot di 2.600 kg. Dengan tenaga 179 hp (181 ps), maka PWR-nya hanya mentok di 10,69 kg/ps saja. Berkat angka PWR yang lebih tinggi ini, tentu berujung ke performa CR-V yang menjadi lebih cepat dibanding kompetitornya. Juga konsumsi bahan bakar yang lebih baik mengingat kapasitas mesinnya pun jauh lebih kecil.
Value For Money
Bagi sebagian orang mobil ini cukup mahal. Namun bagi kalangan yang memiliki uang lebih, Honda CR-V dianggap sangst memiliki nilai yang baik alias value for money. Selain mesin yang baik itu, Honda CR-V juga didukung dengan fitur yang cukup lengkap. Sebut saja jok elektrik, sunroof, bagasi besar, head unit layar sentuh, mesin kecil bertenaga.
Lalu pengaturan elektrik untuk kedua jok depan. Head unit raksasa 9 inci dengan 8 speaker, setiap jendela auto up/down, hingga fitur keselamatan lengkap 6 airbags. Serta Hill Start Assist, ABS+EBD+BA, Vehicle Stability Assist, dan Brake Override System. Kamu akan puas mengetahui tak sepeser pun uang yang bakal kamu sisihkan pergi sia-sia begitu saja. Gimana, setuju enggak?
Biaya Perawatan Terjangkau
Sebagai mobil yang juga disebut sebagai mobil mewah, Honda CR-V ini ternyata juga memiliki biaya perawatan yang terjangkau. PT Honda Prospect Motor (HPM) menawarkan paket perawatan hingga 20 ribu km. Selain itu, ada juga biaya servis setelah 5 tahun yang dipatok Rp15 juta. Tentunya ini dapat diperoleh dengan kelebihan Paket Cermat yang ditawarkan oleh HPM yang disertai dengan adanya bebas kenaikan harga dan dapat dicicil bersama mobilnya.
Kekurangan Honda CR-V
Setelah mengetahui sedikit mengenai kelebihan yang ada dari mobil ini, saatnya kita membahas mengenai kekurangannya. Penyakit Honda CR-V yang kerap ditemui sebenarnya ada cukup banyak. Namun kami akan merangkum sedikit beberapa keluhan yang ditemui dari para penggna Honda CR-V di Indonesia. Kira-kira bisa menebak hal apa saja yang menjadi keluhannya?
Head Unit Buruk
Bagi sebagian orang, head unit ini dianggap menjadi salah satu penyakit yang ada pada Honda CR-V. Head unit yang digunakan menggunakan merek Panasonic ini dinilai memiliki performa yang lambat. Tak sedikit juga orang yang mengganti head unit tersebut dengan merek lain untuk memperbaiki performanya yang dianggap lelet dan lemot. Selain lemot, head unit ini juga suka hang, atau eror.
Tampilan kamera mundur yang dihasilkan juga berkualitas buruk alias low-resolution. Sehingga pada saat mundur, visibilitas yang diberikan dari layar ini sangatlah kurang sepadan dengan banderol harganya. Kualitas gambar buruk pada saat mundur ini juga menjadi salah satu penyakit yang sering ditemui Honda CR-V.
Berisik Ban
Sebagai mobil SUV dengan performa mesin yang oke, banyak pemilik menggunakan mobil ini untuk dipacu sekencang mungkin. Sayangnya, pada saat melaju kencang muncul permasalahan dari mobil ini, yakni suara ban yang cukup berisik. Honda CR-V memiliki road noise yang cukup berisik, terutama saat melaju di kecepatan tinggi. Entah karena ban, atau peredaman yang kurang oke.
Hal ini tentunya menjadi salah satu penyakit Honda CR-V yang kerap ditemui. Suara bising yang dihasilkan dari ban ini tentunya bisa membuat pengendara menjadi tidak nyaman. Biasanya suara bising road noise ini akan terdengar saat mobil melaju di atas kecepatan 140 km/jam. Suara bising akan jauh lebih terdengar saat mobil melaju di atas beton dibanding aspal. Hal ini tentu tidak nyaman bukan?
Build Quality dan Fitur
Sudah bukan menjadi hal yang aneh jika build quality atau kualitas dari Honda CR-V ini cukup buruk. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan material plastik yang berkesan murah di bagian interior. Selain build quality yang buruk, Honda CR-V juga kerap dikeluhkan karena detail pemasangan eksterior maupun interior kurang presisi. Sehingga hal ini menjadi penyakit yang sering ditemui dari Honda CR-V.
Bayangkan jika kamu membeli Honda CR-V dalam keadaan baru tetapi kualitas materialnya murahan dan pemasangannya kurang presisi. Tentu sebagai konsumen kamu bisa menjadi kesal dan kapok untuk membeli mobil dari produk tersebut.
Tuas Transmisi Patah
Salah satu issue atau keluhan yang paling sering ditemui adalah tuas transmisi patah. Tombol yang ada pada tuas transmisi kerap patah secara tiba-tiba. Entah disebabkan oleh penggunaan material yang berkualitas murahan, atau memang pemasangan yang kurang presisi. Tetapi masalah ini menjadi masalah yang paling banyak ditemui dari Honda CR-V. Bahkan Honda sempat melakukan recall mengenai hal ini.
Biasanya hal ini terjadi pada Honda CR-V model 2017-2018 silam. Untuk versi dan model terbaru, keluhan ini sudah mulai jarang ditemui karena Honda sudah memperbaiki kualitas material agar menjadi lebih baik. Kebayang nggak sih kalau lagi jalan tiba-tiba tuas transmisi patah. Waduh, nggak banget deh! Sereeeem bro.
Indikator Oli Sering Menyala
Keluhan lain yang sering ditemui adalah seringnya indikator oli menyala padahal oli belum lama diganti. Biasanya hal ini disebabkan oleh oil life indicator yang meminta diganti oli setiap 2.000-3.000 km. Melihat hal tersebut, sebenarnya jarak tempuh yang dicapai masih cukup pendek. Tapi, pihak bengkel memiliki asumsi lain mengapa hal ini bisa terjadi.
Berdasarkan pengalaman, indikator oli ini bekerja berdasarkan 2 hal paling utama, jam kerja mesin dan beban mesin. Jadi kalau mobil sering kena macet, sering berhenti idling terlalu lama menjadi perhitungan dari mobil.
Beberapa pengguna mengeluhkan jika oil life ini saat berjalan ke luar kota tidak terhitung secara akurat. Misalnya jarak tempuh perjalanan 800 km, tetapi pada mobil hanya terbaca 200 km saja. Hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan pengguna dan kurangnya sosialisasi dari Honda mengenai indikator oli, walaupun sebenarnya ada juga penjelasannya di buku manual.
Turbo Jebol
Kejadian ini sebenarnya sempat ramai di media sosial untuk kalangan pengguna Honda CR-V. Padahal, keluhan ini sangat sedikit terjadi. Beberapa konsumen pernah mengalami turbo jebol dengan indikasi tenaga ngempos, semua lampu indikator menyala dan selang turbo terlepas. Sehingga turbo tidak aktif dan mobil langsung ke mode tanpa turbo.
Kejadian ini sebenarnya bisa ditarik kesimpulan jika konsumen tersebut mendapatkan unit yang kurang baik dari pabrik. Sudah menjadi rahasia umum jika 1:1000 unit akan mengalami cacat pabrik di berbagai manufaktur tak hanya otomotif. Turbo jebol sejauh ini hanya terjadi pada beberapa unit saja, dan tidak termasuk ke dalam penyakit Honda CR-V yang ada.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas
Baca Juga: