Kia berada di ambang meningkatkan lineup kendaraannya dan, setahun setelah pengenalan cee’d, itu menyegarkan anggota keluarga terkecil, Picanto. Meskipun itu bukan kendaraan pedas, itu kecil dan bisa memeras lalu lintas kota. Ia mendapat manfaat dari pengalaman pembuat mobil dalam memproduksi mobil kecil untuk pasar Korea, dan dengan demikian hasilnya adalah kendaraan fit-for-congestion. Terlepas dari kualitas mobil, desainnya jauh dari menarik bagi pelanggan Eropa atau AS. Versi yang disegarkan mencoba memperbaiki beberapa kesalahan, dan mobil menunjukkan lampu depan yang berbeda, menyapu kembali ke atas fender depan. Itu menyimpan gaya boxy yang sama dengan tepi bundar dan garis naik di pintu belakang. Di belakang, tim desain menyegarkan lampu belakang dan menawari mereka tampilan yang tidak salah lagi, meningkatkan visibilitas belakang mobil. Di dalam, meskipun hanya mobil komuter kecil, pembuat mobil berusaha membuatnya lebih menyenangkan dan mengambil inspirasi dari kakaknya yang lebih besar, cee’d. Pelapis ditingkatkan, dan bahan-bahan baru menemukan jalan mereka di dalam kabin. Hampir tidak ada ruang untuk dua orang dewasa di belakang, tetapi pembuat mobil sebagian besar membuat mereka untuk anak-anak dalam perjalanan ke sekolah. Di dalam bagasi, ada ruang untuk dua ransel dan tas kerja. Di bawah kap, Kia memeras dua pilihan mesin: mesin 1.0- dan 1,1 liter. Carmaker menambahkan mesin turbo-diesel 1.1 liter untuk pasar tertentu, tetapi dianggap tidak berguna karena itu tidak menawarkan efisiensi bahan bakar yang begitu besar seperti yang diharapkan.
Kia Picanto termasuk city car yang irit dan bertenaga. Simak spesifikasi lengkap, harga terbaru, dan keunggulan Kia Picanto di sini.
KIA Picanto merupakan salah satu city car kompak, namun uniknya tidak masuk dalam jajaran low cost green car (LCGC). Mobil produksi Korea Selatan ini bersaing dengan mobil perkotaan seperti Honda Brio RS, Daihatsu Sirion, dan Hyundai Grand i10. Simak ulasan lengkap mengenai KIA Picanto dalam pembahasan berikut ini.
Sejarah KIA Picanto di Indonesia
KIA Picanto pertama kali diperkenalkan di pasar otomotif Indonesia pada tahun 2004 silam sebagai hatchback kompak perkotaan. Bentuknya mungil, lincah, hemat bahan bakar, perawatan yang tidak terlalu menyulitkan, dan harganya yang masih terjangkau kala itu membuat mobil Korea ini langsung jadi primadona baru.
Generasi pertamanya memiliki lampu depan yang berbentuk kotak serta grill dengan dimensi mungil. Pada 2007, PT Kia Mobil Indonesia (KMI) selaku Agen Pemegang Merek (APM) melakukan penyegaran secara minor yang meliputi bagian wajah, buritan, serta beberapa komponen untuk lebih menarik minat konsumennya
Namun di tahun 2019, KIA Picanto hadir dengan desain yang benar-benar baru. Lekukan bodinya semakin terlihat tegas seiring dengan pergantian perusahaan. Apabila sebelumnya dipegang oleh PT Kia Mobil Indonesia (KMI), kini mobil KIA beralih di bawah naungan PT Kreta Indo Artha.
KIA Picanto dinilai mampu memberi perlawanan sengit terhadap kompetitornya dari merk lainnya seperti Honda Brio, Suzuki Ignis, hingga Nissan March sebagai city car yang masih eksis hingga sekarang.
Baca juga: Nggak Kalah dari Merek Jepang, Ini Daftar Mobil Korea Paling Laris di Indonesia
Generasi Mobil KIA Picanto
Selama lebih dari satu dekade mengaspal di jalanan Indonesia, mobil KIA Picanto telah banyak mengalami perubahan model hingga tiga generasi. Sedikit kilas balik tentang perjalanan panjang KIA Picanto, berikut ini ketiga generasi tersebut.
Generasi pertama (2004-2010)
Generasi pertama produksi KIA Picanto dimulai dari tahun 2004 sampai 2010. Secara tampilan, desain KIA Picanto generasi pertama terlihat seadanya dan kurang enak dipandang jika dibandingkan dengan kompetitornya.
KIA Picanto mengalami setidaknya dua kali penyegaran sebelum akhirnya berganti generasi. Perubahan pertama terjadi pada tahun 2007 yang hanya mencakup desain lampu utama, bumper, hingga beberapa komponen yang mempercantik tampilannya. Interiornya hanya mendapatkan sedikit sentuhan, bahkan perbedaannya tidak terlalu banyak.
Butuh waktu tiga tahun bagi KIA untuk memberanikan diri dengan menawarkan Picanto facelift kedua. Sesuai namanya, KIA hanya melakukan penyegaran di beberapa sektor pada tahun 2010 agar memancing perhatian calon konsumen. Memiliki dimensi yang kecil, desain KIA Picanto dibuat lebih bulat dari sebelumnya.
Generasi kedua (2011-2017)
KIA Picanto baru menginjak generasi kedua pada 2011 dengan perubahan tampilan eksterior yang cukup signifikan. Sayangnya, perubahan itu terakhir dilakukan pada tahun 2017 lalu. Padahal, KIA Picanto telah memasuki generasi ketiganya di pasar global.
Generasi kedua KIA Picanto didesain oleh tim desain KIA Eropa dan diproduksi dari tahun 2011 sampai 2017. Itulah mengapa tampilan pada generasi keduanya ini terlihat lebih elegan dan stylish.
Generasi kedua hanya pernah mendapatkan sekali penyegaran di tahun 2015. Perubahannya meliputi bagian lampu depan, bumper, fog lamp, pelek, dan interior. Kapasitas mesinnya juga mengalami kenaikan dari 1.000 cc menjadi 1.200 cc.
Generasi ketiga (2017-sekarang)
Pada tahun 2017, KIA Picanto generasi ketiga meluncur di ajang Geneva Motor Show dengan desain yang benar-benar berbeda karena terlihat lebih keren, modern, dan elegan. Generasi ketiga ini jadi model terakhir yang masih dijual sampai sekarang.
Perbedaannya cukup banyak dan hampir berubah di semua aspek baik itu mesin, eksterior, dan interior. Hanya saja, OtoFriends belum bisa menikmati KIA Picanto generasi ketiga ini karena kurangnya antusiasme dari konsumen Indonesia.
Baca juga: Rekomendasi 13 City Car Murah, Harga di Bawah Rp100 Jutaan
Spesifikasi KIA Picanto
Apabila OtoFriends tertarik untuk memiliki city car yang satu ini, maka sebaiknya ketahui terlebih dahulu apa saja spesifikasinya berikut ini:
Performa mesin KIA Picanto
KIA membekali Picanto dengan mesin 4 silinder 1.2L Dual CVVT DOHC. Mesin tersebut mempunyai kekuatan yang dapat dipacu sampai 87 hp serta torsi maksimum sampai 120 Nm.
Selain itu, mobil ini juga juga mempunyai gearbox untuk transmisi manual 5 percepatan serta transmisi otomatis 4 percepatan pada sistem penggerak roda depannya. KIA Picanto juga dibekali fitur ECO mode yang akan memberikan informasi mengenai konsumsi bahan bakar kepada pengemudi.
Interior KIA Picanto
Mengusung desain minimalis yang cukup mewah, bagian dashboard KIA Picanto didominasi warna hitam dan beraksen silver di sisi bawahnya. Bagian kemudinya dilengkapi dengan audio control switch dan pengaturan tilt steering.
OtoFriends akan dapat menemukan panel instrumen yang cukup mewah di bagian head unit seperti fitur radio, CD, USB dan AUX. Sementara di bagian multi-information display (MID) dilengkapi dengan speedometer 3 rings ditambah layar digital untuk informasi kabin.
Eksterior KIA Picanto
KIA Picanto yang saat ini beredar di Indonesia merupakan generasi kedua, sehingga tampilan luarnya pun berbeda dengan generasi pertamanya. Eksterior KIA Picanto memiliki aura agresif yang baik, misalnya lampu LED DRL berbentuk huruf U yang membingkai projector headlamp-nya.
Bila dilihat dengan seksama, OtoFriends bakal melihat karakter sporty yang didapat dari bentuk bumper depannya. Aksen warna cerah di beberapa bagian seperti ventilasi udara bumper depan dan side skirt membuat karakter city car ini jadi tampak berkelas.
Dari sisi samping terlihat mobil KIA Picanto memiliki ground clearance rendah dengan ban yang disematkan velg alloy berukuran 14 inci. Sementara untuk bagian belakang terdapat rear lamp yang terlihat modern dan mewah dengan dilengkapi rear spoiler high mounted stop lamp.
Baca juga: Daftar Bengkel Mobil Kia, Kelebihan dan Kekurangannya
Keunggulan KIA Picanto
Ada sejumlah keunggulan KIA Picanto yang bisa menjadi pertimbangan untuk OtoFriends saat ingin membeli mobil ini, yaitu:
- Irit penggunaan bahan bakar
- Memiliki handling yang stabil dan lincah
- Kabinnya cukup lapang, sehingga bisa memuat banyak barang
- Tampilannya minimalis namun tetap terlihat stylish dan sporty
- Peredaman dalam kabin cukup bagus.
Harga KIA Picanto Baru dan Bekas
Melihat spesifikasinya yang cukup mumpuni, harga mobil KIA Picanto baru tentunya dibanderol dengan harga lebih tinggi. Mobil ini ditawarkan dalam dua varian, yaitu KIA Picanto MT yang merupakan varian entry level dengan harga OTR Rp221,8 juta dan KIA Picanto AT ditawarkan dengan harga OTR mulai dari Rp236,77 juta.
Adapun harga KIA Picanto bekas di platform jual beli mobil online dibanderol dengan harga mulai dari Rp40 jutaan sampai Rp80 jutaan untuk generasi pertamanya. Sedangkan untuk generasi kedua KIA Picanto harganya mulai dari Rp70 jutaan sampai Rp190 jutaan.
Itulah informasi lengkap tentang spesifikasi, harga, dan keunggulan dari KIA Picanto yang perlu OtoFriends ketahui. Setelah membawa pulang mobil impian, lakukan perawatan mobil secara rutin di bengkel mobil terdekat. OtoFriends bisa memanfaatkan fitur booking online melalui aplikasi Otoklix.
Aplikasi Otoklix bisa memudahkan kamu menemukan bengkel terdekat maupun layanan seperti ganti oli, ganti ban, tune up, ganti aki, body repair, servis AC hingga cuci mobil. Harganya transparan karena OtoFriends hanya perlu membayar sesuai dengan harga yang tertera saat melakukan booking. Segera booking servis di aplikasi Otoklix sekarang juga dan dapatkan penawaran menarik lainnya!
OtoFriends dapat menghubungi OtoBuddy untuk informasi lebih lanjut terkait layanan servis dan perawatan mobil. Gunakan aplikasi booking servis mobil Otoklix untuk menemukan lokasi bengkel terdekat dari tempat OtoFriends berada.
Pertanyaan Seputar KIA Picanto
KIA Picanto yang masih baru dijual dengan harga mulai dari Rp221,8 juta sampai Rp236,77 juta tergantung varian yang dipilih.
Salah satu keunggulan KIA Picanto dibanding city car lainnya yaitu irit bahan bakar.
KIA Picanto pertama kali diperkenalkan di pasar otomotif Indonesia pada tahun 2004 silam sebagai hatchback kompak perkotaan.
Jakarta – Kekurangan Kia Picanto perlu diketahui lebih dulu oleh masyarakat yang ingin meminangnya. Kia Picanto sendiri merupakan salah satu hatchback alternatif pilihan publik yang cukup “worth it to buy“.
Selain karena harga bekas Kia Picanto yang cukup murah, ketersediaan suku cadangnya juga banyak dan mudah ditemui. Dan yang terpenting, performa mesinnya cukup bisa diandalkan.
Tak heran, hingga kini masih banyak orang yang ingin meminang Kia Picanto.
Kendati demikian, di samping ragam kelebihannya, kekurangan Kia Picanto wajib diwaspadai. Waspada dalam hal ini lebih kepada antisipasi kerusakan yang sering dialami hatchback asal Korea Selatan ini.
Beberapa pengguna Kia Picanto mengaku cukup puas dengan mobil mungil ini. Namun tetap saja ada nilai pro dan kontranya.
Kekurangan Kia Picanto
Ragam kekurangan Kia Picanto tak hanya dilihat sekilas saja, melainkan berdasarkan testimoni dan keluhan para penggunanya selama ini.
Berikut ini adalah kekurangan Kia Picanto yang sering dikeluhkan para penggunanya.
Kaki-kaki Ringkih
Berdasarkan wawancara kepada para pengguna Picanto, salah satu keluhan yang cukup sering dialaminya adalah kaki-kaki yang ringkih.
Kaki-kaki Picanto generasi pertama dan kedua bisa dibilang cukup ringkih. Apalagi saat digunakan untuk melewati jalanan yang rusak dan jelek.
Bantingan suspensinya keras dan benar-benar tidak nyaman. Kalau sang pemilik mobil memiilki kontur jalan rumah yang jelek, siap-siap untuk sering jajan kaki-kaki.
Komponen seperti bushing, arm, link stabil, dan komponen kaki-kaki lainnya cukup ringkih untuk melewati jalan rusak. Namun kalau sering digunakan di jalanan mulus, komponen tersebut tidak terlalu menjadi masalah.
“Buat mereka yang tinggal di wilayah yang jalannya kurang bagus siap-siap untuk sering jajan kaki-kaki. Karena kaki-kakinya cukup ringkih menurut pengalaman saya di generasi pertama dan kedua dari Picanto,” kata Alviansyah Pasaribu yang sudah memakai Kia Picanto 11 tahun.
Sensor CKP Rusak
Selain itu keluhan yang biasanya dirasakan pengguna Picanto salah satunya adalah sensor CKP yang mudah rusak.
CKP sendiri memiliki arti crankshaft position sensor. Kerusakan sensor ini menyebabkan injector tidak bekerja dan api tidak keluar dari busi karena koil tidak berfungsi.
Sensor CKP pada Kia Picanto ini pakai tiga kabel yang masing-masing berwarna merah, biru, dan hitam. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Untuk warna hitam berfungsi untuk voltase positif 12 volt saat kunci kontak posisi ON. Lalu warna biru berfungsi untuk sinyal yang mencari negatif saat sensor berdekatan dengan gear posisi poros engkol. Sedangkan hitam berfungsi untuk kabel massa.
Jika sensor CKP ini rusak, maka salah satu indikasinya adalah mobil tidak bisa dihidupkan.
Kerusakan pada sensor CKP ini jadi salah satu keluhan yang lumayan sering dialami pengguna. Harga sensornya sendiri berkisar Rp350 ribuan sampai Rp500 ribuan.
Pompa Bensin Rewel
Keluhan lain yang sering dialami pemilik Kia Picanto adalah rewelnya fuel pump atau pompa bensin.
“Kalau kasus ini (pompa bensin) lumayan sering dialami hampir semua pemakai Picanto,” sambung Alvian.
Biasanya kasus ini bermula dari kesalahan pemilik mengisi bahan bakar. Picanto yang diisi bahan bakar dengan RON di bawah 92 akan sering mengalami kerusakan fuel pump.
Alviansyah mengaku beberapa kali mengalami hal tersebut. “Jangan pelit untuk isi bahan bakar yang bagus. Saya pernah isi bahan bakar di bawah RON 92 fuel pump-nya langsung mudah rewel,” katanya.
Biasanya suplai bahan bakar bisa tersendat atau mobil jadi mogok mendadak. Sangat disarankan untuk mengisi bahan bakar berkualitas walaupun Picanto bekas ini sudah lumayan tua.
ECU Rusak dan Transmisi Mengunci
Alviansyah sering mendapati teman-teman pemilik All New Picanto atau generasi ketiga kerap bermasalah. Salah satu masalah yang sering dialami generasi ketiga adalah kerusakan ECU.
Kerusakan ECU ini bisa terjadi kapan saja dan biasanya gara-gara kesalahan pemilik juga.
“Teman-teman yang pakai generasi tiga itu sering kena ECU dan transmisinya ngunci. Biasanya ini buat yang transmisi AT, kalau yang transmisi MT biasanya aman-aman aja, sih,” tutupnya.
Kia Picanto Sudah Menginjak Tiga Generasi
Generasi Pertama
Sebelum menentukan pilihan, ketahui dulu mau membeli Kia Picanto generasi keberapa, karena di Indonesia ada tiga generasi.
Generasi pertama, masa produksi Kia Picanto dimulai dari tahun 2004 sampai 2011. Secara tampilan, generasi pertama ini berdesain seadanya dan bahkan tampilannya cukup jelek.
Ciri pada generasi pertama ini lampu depannya dibuat agak membesar dan lampu belakangnya berbentuk horizontal. Saking sederhananya, di mobil ini tidak ada aksesoris yang berlebihan seperti krom, lampu kabut, dan pelek hanya single tone.
Generasi pertama Kia Picanto mengalami dua kali facelift (minor change) sebelum berganti model (major change).
Pada generasi facelift, desain lampu depan, gril, bumper, lis bodi di pintu, lampu belakang, dan peleknya dibuat berbeda. Selebihnya sama dengan generasi pertama.
Facelift generasi pertama ini terjadi pada tahun 2007, alias dua tahun sesudah mobil ini meluncur. Pada facelift kedua, desainnya sudah terlihat lebih modern.
Salah satu pembedanya adalah lampu depan dibuat membulat, desain bumper terdapat sedikit list merah dan sudah ada foglamp.
Interiornya hanya mendapatkan sedikit sentuhan, bahkan perbedaannya tidak terlalu banyak. Facelift kedua ini terjadi di tahun 2010 dan di tahun ini juga menjadi produksi terakhir dari generasi pertama.
Generasi Kedua
Di tahun 2011, Kia memberikan penyegaran lagi pada Picanto. Kali ini berupa major change alias berganti model.
Picanto generasi kedua dirilis pertama kali di Geneva Motor Show yang didesain oleh tim desain dari Kia Eropa dan diproduksi dari 2011 sampai 2017.
Faktor tim desain itulah yang menjadi salah satu alasan kenapa pada generasi kedua ini desainnya sudah lebih baik. Jika dilihat, generasi kedua ini memang terlihat lebih elegan dan stylish.
Orang Indonesia menyebutnya dengan Picanto Panda karena bagian lampu depan bagian dalamnya diberikan warna hitam. Lalu rumah fog lamp juga dibuat hitam.
Kalau dilihat dari paduan warna tersebut, sepintas mirip seperti panda. Generasi kedua ini mendapatkan sekali penyegaran di tahun 2015.
Perubahannya meliputi bagian lampu depan, bumper, fog lamp, pelek, dan interior. Mesinnya juga mengalami kenaikan dari 1.000 cc menjadi 1.200 cc.
Generasi Ketiga
Di tahun 2017, Picanto generasi ketiga meluncur di ajang Geneva Motor Show. Kali ini desainnya benar-benar berbeda karena terlihat lebih keren, modern, dan elegan.
Generasi ketiga ini jadi model terakhir yang masih dijual sampai sekarang. Perbedaannya cukup banyak dan hampir berubah di semua aspek baik itu mesin, eksterior dan interior.
Itu tadi beberapa keluhan atas kekurangan Kia Picanto dari para penggunanya serta keterangan Kia Picanto dalam tiga generasinya.
Meski begitu, tetap jangan khawatir karena memelihara Kia Picanto bisa dibilang cukup mudah.
Harga suku cadangnya pun juga tidak terlalu mahal.
Tapi sayang, orang Indonesia masih kurang percaya dengan merek asal Korea Selatan. Padahal dari segi kualitas bisa sangat bersaing dengan produk-produk merek Jepang lainnya.
Baca Juga:
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas