Di Indonesia, ada dua pilihan kendaraan niaga ringan bermesin diesel. Untuk menemani pengusaha, tersedia Isuzu Traga (Ekstra Lega) yang tergolong model anyar. Lalu pilihan kedua, Mitsubishi L300 pikap yang tetap mengusung desain “abadi” sejak generasi kedua. Keduanya diklaim memiliki kapabilitas dan kemampuan andal.
Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) merancang Traga untuk kebutuhan konsumen Indonesia. Riset dan pengembangan produk, berorientasi pada pasar di sini. Tentunya agar lebih tepat guna dan sesuai sasaran. Banyak kelebihan dan keunggulan yang disempurnakan, dibanding model sebelumnya seperti Isuzu Bison. Pun demikian pada L300 yang tetap melegenda di pasar Indonesia. Tak sedikit pengusaha yang terus memakai produk Mitsubishi, meski desainnya terbilang klasik.
Keduanya banyak dipakai di bidang pengangkutan umum seperti hasil perkebunan, material bangunan. Juga bagi kebutuhan pengangkutan industri, jasa ekspedisi, katering, hingga usaha lainnya. Mana yang paling realistis untuk dibeli?
Daya Angkut
Traga memiliki dimensi kargo yang sangat besar di kelasnya. Lihat saja, panjang kendaraan mencapai 2.810 mm, lebar 1.620 mm dan ruang kargo 4,6 meter persegi. Sekadar gambaran, kendaraan diklaim mampu membawa lebih kurang 60 galon air dalam sekali angkut. Artinya, ada 12 galon lebih banyak yang dapat digendong. Ia memiliki kapasitas angkut maksimal 2.950 kg.
L300 varian pikap memiliki panjang 4.170 mm, lebar 1.700 mm dan tinggi 1.845 mm. Jarak antarrodanya 2.200 mm dengan ground clearance 200 mm. Spesifikasi itu menjadikan L300 cocok untuk menghadapi berbagai medan. Adapun ukuran bak belakang 3,88 meter persegi. Kemudian daya angkut maksimal 2.540 kg. Dari data ini, Isuzu Traga jauh lebih unggul dari L300.
Jantung Mekanis
Pikap bikinan Isuzu, mengusung mesin penenggak solar 4JA1-L berkapasitas 2,5 liter direct injection. Diklaim sangat bandel dan punya efisiensi bahan bakar yang baik. Menurut Isuzu, suku cadang mesin juga mudah ditemukan, di luar bengkel resmi. Sebab, komponen sama dengan yang dimiliki Panther. Tersembur daya 80 PS pada 3.500 rpm. Dorongan torsi puncaknya mencapai 191 Nm pada 1.800 rpm. Transmisinya pakai manual lima percepatan yang diadopsi dari D-Max.
Sementara L300 pakai mesin diesel Astron 2,5 liter berkode 4D56. Spesifikasi bore-nya 91,1 mm dan stroke 95 mm. Mesin diesel itu dapat mengeluarkan daya puncak 74 PS pada 4.200 rpm dan torsi maksimal 142 Nm pada 2.500 rpm. Ia disalurkan pakai transmisi lima percepatan. Terlihat mana yang memiliki output lebih besar. Ini menjadi pertimbangan penting. Sebab, sebagai kendaraan niaga, mobil harus punya daya besar untuk menunjang bobot dan kemampuan menanjak.
Visibilitas Kendaraan dan Penyimpanan
Kabin Traga memiliki visibilitas yang baik. Mulai dari posisi tempat duduk, setir hingga tuas transmisi. Untuk memindahkan gigi, letak tuas berada tepat di samping kiri lingkar kemudi. Sangat memudahkan untuk berkendara. Apalagi di dalam kabin terbilang minim blind spot. Pandangan dari kabin cukup bagus.
Begitu Anda memasuki kabin L300, pandangan depan, samping dan belakang juga bagus. Tapi tidak selega Traga. Kedua model ini pakai power steering. Sehingga sopir lebih mudah mengendalikan kendaraan, serta tak cepat lelah ketika bermanuver khususnya pada kecepatan rendah. Tapi tuas transmisi L300 berada di bawah lingkar kemudi. Untuk kepraktisan masih kalah dari milik Traga. Lalu urusan kompartemen juga tak banyak disediakan Mitsubishi. Hanya laci kecil di sebelah kiri sopir. Maklum saja, mobil ini sudah sangat lama tak diberi penyegaran.
Suspensi dan Pengereman
Mobil komersial Isuzu ini pakai suspensi depan double wishbone with coil spring. Sedangkan di belakang menggunakan leaf spring type yang sudah diperkuat. Di bagian kaki-kaki tersemat ban berukuran 195 ring 14 inci depan belakang. Baliknya, terdapat sistem pengereman cakram roda depan dan model teromol di belakang.
Double whisbone dan coilspring juga tersedia di bagian depan L300. Sedangkan di belakang mengusung semi eliptic leaf spring. Ukuran ban L300 185 ring 14. Sektor pengeremannya sudah menggunakan cakram berventilasi di bagian depan. Walau teromol masih dipakai untuk roda belakang, tetapi itu cukup untuk mengoptimalkan pengereman. Keduanya berimbang di bagian ini.
Harga dan Simpulan
Urusan banderol memang beda tipis. Harga Isuzu Traga pikap dibanderol Rp 190 juta on the road Jakarta. Sementara Mitsubishi L300 tipe pikap dilego seharga Rp 183,5 juta OTR Jakarta. Jadi bedanya sekitar Rp 6,5 jutaan. Kalau dilihat spesifikasi keseluruhan, Isuzu Traga layak diprioritaskan dalam daftar pembelian. Meski, L300 juga punya durabilitas yang tak kalah. Jangan khawatir untuk urusan layanan purnajual. Keduanya sama-sama punya jaringan diler yang luas di penjuru Indonesia. (Alx/Odi)
Baca Juga: Mengenal Sejarah Mitsubishi L300 di Indonesia
Pilihan pikap diesel untuk usaha tidaklah banyak. Setidaknya dua mobil ini yang senantiasa masuk pertimbangan. Ada Isuzu Traga yang tampak modern. Lalu Mitsubishi L300 pikap legenda hidup sejak dahulu kala. Bukan berarti teknologi kuno lantas kalah dengan yang mutakhir. Dalam kaitan dengan pikap pekerja keras, yang dicari adalah durabilitas tinggi. Keduanya masuk sebagai yang terbaik soal itu. Sebelum menjatuhkan pilihan, ada baiknya ketahui perbandingan berikut.
Walau makin terlihat jadul, bukan berarti L300 dihargai murah. Selisihnya Rp 19,3 juta dari Traga, dengan banderol Rp 192,5 juta. Sementara Traga memberi value for money sangat menarik dengan tawaran harga Rp 211,8 juta. Traga mengantongi banyak kelebihan serta keunggulan yang disempurnakan. Itu bila dibanding model sebelumnya seperti Isuzu Bison sang kembaran L300. Lantaran mengikuti kebutuhan konsumen Indonesia. Riset dan pengembangan produk, berorientasi pada pasar di sini. Tentunya agar lebih tepat guna dan sesuai sasaran.
Pun demikian pada pikap Mitsubishi, senantiasa melegenda di pasar otomotif Tanah Air. Tak sedikit pengusaha yang terus memakai produk Tiga Berlian, meski desainnya terbilang klasik mengotak. Kedua unit banyak dipakai di bidang pengangkutan umum seperti hasil perkebunan, material bangunan. Juga bagi kebutuhan pengangkutan industri, jasa ekspedisi, katering, hingga usaha lainnya. Kalau mau membeli, sektor mekanis kendaraan jadi pantauan utama. Mobil harus punya daya besar untuk menunjang bobot dan kemampuan menanjak.
Performa Diesel
Traga mengusung mesin penenggak solar 4JA1-L berkapasitas 2,5 liter direct injection. Diklaim sangat bandel dan punya efisiensi bahan bakar baik. Menurut Isuzu, suku cadang mesin juga mudah ditemukan, di luar bengkel resmi. Sebab, komponen sama dengan Panther. Dorongan torsi puncaknya mencapai 191 Nm pada 1.800 rpm. Tersembur daya 80 PS pada 3.500 rpm. Penyalur daya pakai transmisi manual lima percepatan milik D-Max.
Kalau Mitsubishi L300 pakai mesin diesel Astron 2,5 liter berkode 4D56. Spesifikasi bore mencapai 91,1 mm dan stroke 95 mm. Mesin penenggak solar ini dapat mengeluarkan daya puncak 74 PS pada 4.200 rpm. Lalu torsi maksimal 142 Nm pada 2.500 rpm. Ia disalurkan pakai transmisi lima percepatan. Sayang, keluaran tenaga kalah jauh dari produk Isuzu dari data di atas kertas.
Baca Juga: Rekomendasi SUV Bekas Berkelas, Lebih Murah dari Toyota Kijang Innova G
Daya Muat
Bagian lain tak kalah penting ialah kapasitas muatan. Traga memiliki dimensi kargo yang sangat besar di kelasnya. Lihat saja, panjang kendaraan mencapai 2.810 mm, lebar 1.620 mm dan ruang kargo 4,6 meter persegi. Sekadar gambaran, kendaraan diklaim mampu membawa lebih kurang 60 galon air dalam sekali angkut. Artinya, ada 12 galon lebih banyak yang dapat digendong. Ia memiliki kapasitas angkut maksimal 2.950 kg.
L300 varian pikap memiliki panjang 4.170 mm, lebar 1.700 mm dan tinggi 1.845 mm. Jarak antarrodanya 2.200 mm dengan ground clearance 200 mm. Spesifikasi itu menjadikan L300 cocok untuk menghadapi berbagai medan. Adapun ukuran bak belakang 3,88 meter persegi. Kemudian daya angkut maksimal 2.540 kg. Anda juga dapat membandingkan sendiri ukuran bak penampung di kedua model.
Visibilitas Pengemudi
Visibilitas kabin Traga terbilang baik. Sehingga pengemudi bisa menjangkau berbagai sudut di luar kendaraan. Mulai dari posisi tempat duduk, setir hingga tuas transmisi. Untuk memindahkan gigi, letak tuas berada tepat di samping kiri lingkar kemudi. Sangat memudahkan untuk berkendara. Begitu Anda memasuki kabin L300, pandangan depan, samping dan belakang juga tak kalah bagus. Tapi tidak selega Traga.
Urusan lingkar kemudi, kedua model sudah pakai power steering. Sehingga sopir lebih mudah mengendalikan kendaraan, serta tak cepat lelah ketika bermanuver khususnya pada kecepatan rendah. Tapi tuas transmisi L300 berada di bawah lingkar kemudi. Untuk kepraktisan masih kalah dari milik Traga. Lalu bagian kompartemen juga tak banyak disediakan Mitsubishi. Hanya laci kecil di sebelah kiri sopir. Maklum saja, mobil ini sudah sangat lama tak diberi penyegaran. Tapi hebatnya terus digemari pengusaha.
Baca Juga: Komparasi Mitsubishi Xpander Cross Rockford Fosgate vs Suzuki XL7 Alpha
Suspensi dan Pengereman
Agar mampu menopang beban. Mobil komersial Isuzu ini pakai suspensi depan double wishbone dengan coil spring. Sedangkan di belakang menggunakan leaf spring type yang sudah diperkuat. Di bagian kaki-kaki tersemat ban berukuran 195 ring 14 inci depan belakang. Baliknya, terdapat sistem pengereman cakram roda depan dan model teromol di belakang. Double whisbone dan coilspring juga tersedia di bagian depan L300. Sementara di belakang, mengusung semi eliptic leaf spring. Ukuran ban L300 185 ring 14. Sektor pengeremannya sudah menggunakan cakram berventilasi di bagian depan. Walau teromol masih dipakai untuk roda belakang, tetapi itu cukup guna mengoptimalkan pengereman. Keduanya berimbang di bagian ini.
Simpulan
Harga Traga memang lebih mahal. Tapi kalau spesifikasi keseluruhan dibedah, ia sangat layak menempati urutan pertama yang masuk dalam daftar pembelanjaan. Selling point dari tenaga enjin, kapasitas muatan serta rupa lebih modern. Meski, L300 juga punya keawetan luar biasa. Mesin diesel Astron 2.5L tergolong kuat dan suku cadang gampang dijumpai. Tapi desain luar maupun kabin amat sederhana, selebihnya sama. Kedua brand memiliki jaringan diler plus bengkel resmi luas di penjuru Indonesia. Jadi konsumen tak perlu khawatir untuk urusan owning and operating alias pemeliharaan. (Alx/Odi)
Baca Juga: Rivalitas Satu Keluarga, Pilih Daihatsu Sigra atau Toyota Calya?