Kelemahan Pajero Sport 2021 masih bisa ditemui di beberapa sisi setelah mendapat facelift belum lama ini. Dari yang sifatnya sepele sampai yang cukup krusial.
Kehadiran Mitsubishi Pajero Sport facelift pada Februari 2021 lalu jelas menambah sengit pertarungan segmen Sport Utility Vehicle (SUV) ladder frame. Pasalnya, tiga bulan sebelumnya musuh bebuyutan mobil ini, Toyota Fortuner, juga mengalami penyegaran.
Khusus Pajero Sport perbedaan yang dihadirkan cukup banyak. Pertama dari tampilannya, kini salah satu SUV paling populer di Indonesia ini punya tampang semakin mirip dengan mobil-mobil Mitsubishi lainnya.
Hal ini merupakan hasil dari penyeragaman desain produk Mitsubishi lewat penerapan konsep Dynamic Shield.
Jika ada yang berpikir tampilannya jadi mirip Xpander hal itu ada benarnya. Coba saja lihat susunan lampu depan yang kini dibagi dua. Benar-benar Xpander banget.
Tapi Carmudian mesti tahu, gaya seperti ini juga diadopsi mayoritas mobil Mitsubishi lain saat ini, sebut saja Eclipse Cross, Outlander Sport, atau Triton.
Selebihnya, Pajero Sport facelift juga punya banyak fitur baru. Penambahan ini memang sudah sepatutnya dilakukan pabrikan untuk membuatnya semakin bersaing dengan Fortuner.
Salah satu yang memukau adalah penggunaan instrument cluster digital berukuran 8 inci dengan pengaturan tema cukup beragam. Feel yang dirasakan ketika duduk di balik lingkar kemudi jadi futuristik banget.
Kemudian juga ada bagasi elektrik alias power tailgate yang turut didukung sensor gestur kaki untuk membukanya. Jadi makin praktis untuk membuka bagasi saat tangan repot membawa banyak barang.
Rencana Diskon PPnBM Mobil 2.500 cc
Gayung bersambut. Tak lama setelah mobil ini diperkenalkan, muncul wacana diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil di bawah 2.500 cc.
Sampai artikel ini diturunkan, pemerintah memang belum menerbitkan aturan mainnya. Begitu juga dengan nama-nama mobil yang pasti menerima potongan pajak tersebut.
Walau demikian, Pajero Sport menjadi salah satu mobil yang sering disebut-sebut akan menikmatinya jika hanya berpatokan pada kapasitas mesin.
Dengan potensi potongan harga yang nanti bisa dinikmati, wajar seandainya banyak konsumen yang mulai mencari tahu lebih dalam mengenai mobil ini. Termasuk sisi kelemahan Pajero Sport 2021.
Kelemahan Pajero Sport 2021
Menurut catatan Carmudi, kelemahan Pajero Sport bisa ditemui pada sisi fitur dan kenyamanannya. Untuk informasi lengkapnya bisa Carmudian simak di bawah ini.
1. Head room kabin sangat terbatas
Jika Anda pernah menyimak video review Pajero Sport 2021 di channel YouTube Carmudi, salah satu poin yang disayangkan dari mobil ini adalah head room yang tergolong sempit bahkan untuk varian tanpa sunroof.
Hal ini berlaku saat Anda duduk di semua baris bangku. Di lain sisi, Fortuner masih memiliki head room yang lebih baik. Setidaknya untuk mereka yang duduk di bangku depan dan tengah karena plafon atasnya dibuat agak cekung ke dalam.
2. Tidak ada head rest tengah bangku baris kedua
Pajero Sport 2021 sejatinya merupakan SUV tiga baris bangku yang bisa digunakan untuk mengangkut sampai 7 orang penumpang. Jika diisi penuh, sayangnya kenyamanan orang yang duduk di tengah baris bangku kedua akan terganggu. Pasalnya di sisi ini Pajero Sport tidak dilengkapi head rest.
3. Bangku tengah tidak bisa diatur maju mundur
Masih terkait sisi kenyamanan, cukup disayangkan bangku tengah Pajero Sport tidak bisa diatur maju atau mundur. Walau sepele, pengaturan ini akan terasa sangat bermanfaat untuk menciptakan leg room yang ideal bagi penumpang.
Lagi-lagi kalau menengok rivalnya, Fotuner memiliki pengaturan semacam ini. Untuk poin sebelumnya pun wakil Toyota tersebut juga menyediakan sandaran kepala untuk penumpang tengah bangku baris kedua.
4. Jendela auto up and down hanya untuk driver
Pajero Sport tidak bisa dibilang mobil dengan harga yang murah. Mereka yang membeli mobil ini mungkin saja menyimpan ekspektasi tinggi.
Fitur semacam jendela auto up and down akan terasa menyenangkan jika terdapat di semua sisi atau paling tidak untuk kedua bangku depan. Sayangnya, hal itu hanya bisa ditemui pada jendela sisi pengemudi saja.
5. Pengaturan jok elektrik hanya untuk driver
Kekurangan Pajero Sport 2021 yang selanjutnya adalah pengaturan jok depan sisi penumpang masih manual. Padalah bakal lebih menarik dan praktis jika dibuat elektrik seperti halnya yang tersedia di sisi pengemudi.
6. Masih menggunakan hydraulic power steering
Pajero Sport 2021 masih setia menggunakan sistem kendali hydraulic power steering. Karena itu, mobil ini belum bisa mengadopsi fitur yang bersifat steering intervention, seperti halnya lane keeping assist.
Andai saja suatu saat pabrikan membekalinya dengan electronic power steering pasti tambah keren lagi, bakal jadi mirip Ford Everest terbaru. Lagi pula rival terdekat mobil ini juga masih mengadopsi hydraulic power steering.
7. Tidak ada wiper dan lampu otomatis
Fitur kecil lain yang sebenarnya bisa diharapkan hadir di mobil ini adalah lampu dan wiper otomatis. Tapi tentunya untuk saat ini wiper sudah mendukung intermittent variable.
8. Tidak ada wireless charger
Sulit rasanya untuk tidak membanding Pajero Sport dengan Fortuner. Hal lain yang tak dimiliki Pajero Sport dari rivalnya itu adalah fitur wireless charger.
Fitur ini memang hanya bermanfaat jika gawai yang dimiliki pengguna juga mendukung pengisian daya tanpa kabel. Tapi rasanya akan menyenangkan jika tahu mobil yang dimiliki sudah punya fitur tersebut.
9. Lampu sein belakang halogen
Mayoritas lampu yang digunakan Pajero Sport memang sudah LED. Hanya lampu sein belakangnya masih halogen. Padahal kalau ikut dibuat LED tentu akan lebih atraktif.
Disadari atau tidak, desain lampu belakang itu sendiri sedikit berubah pada model facelift ini. Wujudnya lebih proporsional dengan pengurangan panjang ke bagian bawahnya.
10. Akses keluar masuk mobil tinggi
Bukan hanya Pajero Sport, hal ini rasanya sudah menjadi ciri khas dari mobil-mobil SUV ladder frame. Akses keluar dan masuk mobil terasa tinggi sehingga perlu membiasakan diri buat mereka yang belum akrab.
Tapi tenang saja karena sebenanya mobil sudah dilengkapi pijakan kaki tambahan dan pegangan di pintu yang bisa dimanfaatkan.
11. Tidak ada pilihan mesin bensin
Buat konsumen yang tak bisa lepas dari mesin bensin, Pajero Sport jelas bukan untuk Anda. Pasalnya semua pilihan mesin yang tersedia adalah diesel.
Walaupun bisa dibilang mesin diesel untuk mobil semacam ini merupakan pilihan yang lebih rasional. Adapun spesifikasi mesin Pajero Sport bisa dibagi dua.
Pertama adalah mesin diesel 2.477 cc dengan tenaga 134 Hp dan torsi 324 Nm untuk varian GLX 4×4 dan Exceed 4×2.
Kedua adalah mesin diesel 2.442 cc VGT Mivec 178 Hp dan 430 Nm untuk varian Dakar 4×2, Dakar Ultimate 4×2, serta Dakar Ultimate 4×4.
Kesimpulan Kelemahan Pajero Sport 2021
Terlepas dari semua kekurangan atau kelemahan Pajero Sport 2021 yang disebutkan di atas, mobil ini tetap membawa keunggulan sebagai daya tariknya.
Misalnya saja sunroof, Forward Collision Mitigation, Ultrasonic Miss-acceleratiion Mitigation System, Blind Spot Warning – Lane Change Assist, Rear Cross Traffic Alert, Electric Parking Brake, Brake Auto Hold dan masih banyak lagi.
Harga Pajero Sport 2021
No.VarianHarga1.
Pajero Sport Exceed 4×2 MT
Rp502.800.000
2.
Pajero Sport Exceed 4×2 AT
Rp517.800.000
3.
Pajero Sport GLX 4×4 MT
Rp567.800.000
4.
Pajero Sport Dakar 4×2 AT
Rp575.700.000
5.
Pajero Sport Dakar Ultimate 4×2 AT
Rp624.700.000
6.
Pajero Sport Dakar Ultimate 4×4 AT
Rp733.700.000
Baca Juga:
Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas
Jakarta – Mitsubishi Pajero Sport merupakan salah satu SUV yang cukup laris di Indonesia. Mobil berkapasitas 7 penumpang ini kerap dibeli oleh kalangan berduit karena dianggap memiliki beberapa kelebihan. Mulai dari tampilannya yang menawan, interior yang dianggap oke, dan fitur yang ada pada mobil ini juga dianggap cukup layak.
Sebenarnya, ada beberapa kekurangan Mitsubishi Pajero Sport yang jarang diketahui. Kekurangan Mitsubishi Pajero Sport ini bisa dibilang minor, tetapi kerap dikeluhkan. Bagi kamu yang ingin membeli Mitsubishi Pajero Sport, rasanya kamu boleh nih membaca beberapa kekurangan SUV yang ada di Indonesia sejak 2009 ini. Kira-kira apa saja ya kekurangan Mitsubishi Pajero Sport ini? Bisa menebaknya?
Sejarah Mitsubishi Pajero Sport
Sebelum membahas kekurangannya, rasanya kamu perlu tahu sedikit cerita sejarah tentang mobil yang satu ini. Mobil ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1996 di Jepang dan mulai di ekspor ke beberapa negara pada 1997. Di berbagai negara, mobil ini punya banyak nama. Seperti Mitsubishi Montero, Pajero Sport, Nativa, Shogun Sport dan G-Wagon. Pada generasi pertama, mobil ini diproduksi sejak 1996 hingga 2008.
Sedangkan generasi kedua dimulai pada tahun 2008 hingga 2015 silam. Model generasi kedua inilah yang juga menjadi salah satu cikal bakal keberhasilannya di Indonesia. Mitsubishi Pajero Sport tipe ini pertama kali dijual di Indonesia pada tahun 2009. Dan, masyarakat Indonesia pun langsung tersihir. Tak heran jika penjualannya sangat melonjak dan membawa Mitsubishi menjadi semakin digemari di Indonesia.
Generasi kedua Pajero Sport ini dibuat sepenuhnya di Thailand dengan beberapa tipe mesin. Mesin yang ditawarkan terdiri dari 2.500 cc, dan V6 3.000 cc. Melihat kesuksesan tersebut, Mitsubishi pun mencoba untuk memberikan penyegaran pada Pajero Sport ini. Hasilnya, di tahun 2015 generasi ketiganya diluncurkan di Thailand. Generasi ketiga ini baru masuk ke Indonesia pada Januari 2016 yang masih dirakit di Thailand.
Kesuksesan ini seolah tak ingin sirna dari tubuh Pajero Sport, karena penjualannya cukup tinggi. Mitsubishi pun memutuskan untuk melakukan produksi di Indonesia, tepatnya di pabrik Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada April 2017. Hal tersebut bertujuan agar konsumen Indonesia tak perlu waktu lama untuk mendapatkan unit pesanannya. Generasi ketiga ini juga yang hingga saat ini masih sering kita lihat beredar di jalanan.
Untuk mesin, di generasi ketiga ini ada dua mesin yang ditawarkan. Mesin bensin 2.400 cc, turbo 4N15 dan 2.500 cc, turbo 4D56. Mesin Pajero dikenal memiliki performa yang cukup oke. Tak heran banyak orang yang merasa senang mengendarai mobil bertubuh bongsor satu ini.
Kekurangan Mitsubishi Pajero Sport
Karena mobil ini menjadi salah satu SUV terlaris di Indonesia, tak heran jika mudah menemuinya di jalanan. Walaupun banyak orang suka dengan mobil ini, sebenarnya ada juga beberapa kekurangan yang ada pada mobil ini. Rasanya hal itu wajar saja, karena setiap mobil pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tak ada mobil yang benar-benar sempurna.
Desain Lampu Belakang Aneh
Pada saat kemunculan Mitsubishi Pajero Sport generasi terbaru, banyak orang yang menilai kalau lampu belakangnya ini jelek. Lampu belakang yang sudah pakai LED ini dinilai punya desain yang aneh. Karena memanjang dari atas ke bawah dan lumayan keliatan panjang. Ada juga nih yang ngebuat meme kalau lampu belakang Mitsubishi Pajero Sport ini keliatan kaya orang yang lagi nangis.
Lampu bagian atasnya kotak, dan menjulur hingga ke bagian bawah. Pada saat awal kemunculannya sih lampu ini dinilai lumayan kontroversial. Yaa wajar deh, karena ini adalah model paling baru atau all new jadi butuh adaptasi buat melihat lampu model baru begini.
Harga Mahal
Sebagai sebuah SUV, Mitsubishi Pajero Sport ini punya harga yang mahal di Indonesia. Sebagai gambaran aja nih, Pajero Sport varian termurah yang dijual di Indonesia adalah tipe Exceed 4×2 MT. Varian ini dijual dengan harga Rp491,5 jutaan. Naik di atasnya ada varian Exceed 4×2 AT dengan harga Rp506,5 jutaan. Selanjutnya ada GLX 4×4 MT dengan harga Rp548,5 jutaan dan Dakar 4×2 AT seharga Rp549,5 jutaan.
Di atasnya lagi masih ada tipe Dakar Ultimate 4×2 AT seharga Rp593,5 jutaan. Sedangkan varian tertinggi dan termahal dari Pajero Sport ada pada varian Dakar 4×4 AT yang dijual seharga Rp702 jutaan. Berdasarkan website resmi Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) masih ada lagi varian Pajero Sport yang ditawarkan. Yakni Pajero Sport Black Edition yang dijual seharga Rp572,5 jutaan.
Seluruh harga yang sudah disebutkan di atas ini merupakan harga yang tertera untuk wilayah DKI Jakarta. Harga tersebut tentunya akan berbeda-beda antar wilayah dan propinsi yang ada di Indonesia.
Untuk mobil SUV seharga ini, kami merasa jika Pajero Sport memiliki harga yang cukup mahal. Maka dari itu, banyak orang yang lebih berminat membelinya secara bekas karena harganya sudah lebih turun.
Harga Spare Part Mahal
Jangan sampai kamu bisa dan sanggup membeli mobil tetapi tidak bisa merawatnya. Kata-kata ini juga wajib ditanyakan ketika kamu ingin meminang sebuah Mitsubishi Pajero Sport di garasi rumahmu. Harga suku cadang atau spare part Pajero Sport bisa dibilang cukup mahal.
Harga spare part ini bagi sebagian orang masih dirasa cukup mahal. Sebagai gambaran saja nih, paket servis dari Mitsubishi Xpander di bengkel resmi dimulai dari Rp1,4 jutaan.
Tentunya biaya servis dan penggantian spare part dari Mitsubishi Pajero Sport ini akan lebih mahal ketimbang Xpander. Selain spare part yang mahal, pajak tahunan dari mobil ini juga cukup mahal. Makanya banyak orang yang tak sanggup memelihara mobil yang satu ini. Berdasarkan penelusuran, pajak tahunan mobil ini berkisar Rp7 jutaan hingga Rp10 jutaan. Tergantung dari wilayah Samsat itu sendiri.
Kaki-kaki Kerap Bermasalah
Salah satu keluhan mengenai mobil ini ada di bagian kaki-kaki. Kaki-kaki mobil Pajero Sport terutama di bagian steering shaft, dirasa cepat aus. Jika sudah rusak, setir akan terasa lebih bergetar dan jika tidak segera diganti kerusakan jelas akan semakin parah.
Kasus ini banyak terjadi pada Mitsubishi Pajero Sport generasi pertama. Bahkan, pihak bengkel pun sempat melakukan kampanye penggantian steering shaft untuk mobil ini secara cuma-cuma.
Untuk harganya sendiri, steering shaft dijual berkisar Rp400 ribuan untuk produk buatan Taiwan. Sementara untuk produk asli yang dijual di bengkel resmi seharga Rp1,2 jutaan.
Harga tersebut tentunya akan berbeda-beda di setiap wilayah. Dan harus ingat, belum termasuk dengan biaya jasa pemasangan spare part tersebut ya.
Menurut pengalaman pemilik Pajero Sport gen 1 dari berbagai forum, proses inden di bengkel resmi butuh waktu antara 1-2 minggu lamanya. Carmudian harus ekstra sabar dan ekstra uang bila ternyata bagian steering shaft divonis harus ganti baru karena aus. Bisa-bisa, mobil tidak bisa dipakai selama sekitar dua pekan akibat bengkel yang kehabisan stok steering shaft.
Apabila membeli Pajero Sport Gen 1 bekas, sebaiknya perhatikan bagian steering shaft, supaya tidak mendapat unit yang bermasalah. Penggantian komponen ini dulu bisa dilakukan secara cuma-cuma asalkan masih dalam periode garansi.
Sayangnya, Pajero Sport generasi pertama umumnya sudah habis masa garansi sehingga harus membeli komponen steering shaft yang baru.
Suspensi Kerap Bermasalah
Suspensi SUV mewah yang satu ini kerap mengalami kerusakan. Biasanya kerusakan yang terjadi seperti suspensi atau sokbreker yang bocor. Untuk mendeteksi hal ini memang cukup sulit, selain dilakukan dengan cara melihat secara detail bagian suspensinya. Suspensi yang masih dalam kondisi baik akan terlihat bersih tanpa adanya kebocoran oli.
Tapi untuk suspensi yang sudah mulai rusak, akan terlihat adanya kebocoran di bagian batang suspensi. Hal ini bisa diatasi dengan melakukan reparasi di bengkel khusus suspensi atau kaki-kaki mobil.
Namun, akan lebih baik jika diganti dengan suspensi baru karena akan jauh lebih nyaman pada saat dikendarai. Suspensi yang di reparasi juga berpotensi akan mengalami kerusakan dalam jangka waktu yang tidak lama.
Penulis: Rizen
Editor: Lesmana