Otoseken.id - Toyota All New Rush atau Rush generasi kedua menjadi LSUV yang favorit, bahkan Rush generasi kedua ini menjadi raja di segmen Low Sport Utility Vehicle (LSUV) sampai sekarang.
All New Rush yang diluncurkan akhir 2017 lalu hadir sebagai LSUV yang pas untuk keluarga karena muat hingga 7-penumpang.
Kelebihan LSUV juga pada ground clearance yang tinggi sehingga tak khawatir mentok saat melewati medan yang tidak rata.
Mesinnya pun terbilang pas untuk dipakai diperkotaan maupun luar kota, mesin berkode 2NR-VE berkapasitas 1.496 cc 4-silinder mampu menghasilkan tenaga 104 dk dan torsi 136 Nm.
Mesin Toyota All New Rush 2020
Terbukti All New Rush tercatat sebagai Low SUV paling laris sepanjang 2020, menurut data dari Gaikindo, selama 11 bulan, mulai dari Januari – November 2020, tercatat Toyota All New Rush terjual 25.208 unit, menempati posisi 1 di segmen LSUV, dan posisi 5 dari seluruh segmentasi mobil di Indonesia.
Baca Juga: Kena Insentif PPnBM, Toyota Rush Baru Turun Hingga Rp 18 Juta, Cek Harga Bekas Tahun Muda
Bahkan pada tahun 2019, dilansir dari Gaikindo, Toyota All New Rush terjual sampai 61.569 unit, padahal kompotitor terberatnya yakni Honda BR-V hanya mampu menjual 4.058 unit.
Sebagai informasi, Toyota Rush barunya untuk tipe terendahnya yaitu Rush 1.5 G M/T dibanderol Rp 245,5 juta sampai Rp 266,2 juta untuk tipe tertingginya yaitu Rush 1.5 S A/T GR Sport. (dengan diskon PPnB 100 persen).
Kini harga bekas Toyota Rush generasi kedua mulai dari Rp 210 juta untuk produksi 2018, dan Rp 230 juta untuk tahun 2019.
Lantas apa yang menjadi kelebihan Toyota All New Rush sehingga menjadi raja LSUV sampai sekarang?
simak di halaman selanjutnya..
Jakarta – Mengulas kelemahan Toyota Rush menarik untuk dibahas lantaran sebagai salah satu low SUV terlaris di Indonesia.
Sejak peluncurannya pada 2017 silam, Toyota Rush dan Daihatsu Terios hampir selalu mengisi tempat sebagai mobil dengan penjualan terlaris. Enggak heran banyak orang yang kepengin buat membelinya dalam kondisi baru.
Mereka yang mau membeli Toyota Rush dalam kondisi baru tentu perlu tahu dulu seputar kelemahan yang ada. Kelemahan suatu mobil yang akan dibeli bisa pedoman perawatan mobil tersebut ke depannya.
Hampir semua orang yang mau membeli mobil pasti mencari tahu tentang kekurangannya terlebih dahulu. Hal ini wajar terjadi untuk menyiapkan mental agar tidak terlalu menyesal nantinya.
Baca Juga:
Kelemahan Toyota Rush
Sejak diperkenalkan tiga tahun silam, Toyota Rush menunjukkan tren penjualan yang bagus. Tampilannya berubah total dari yang tadinya memakai konde ala SUV 1990-an, kini berganti wajah menjadi lebih modern dan stylish.
Target penjualan yang diberikan pada Rush juga besar, mencapai 3.000 unit per bulan. Hal tersebut ditujukan guna melanjutkan tongkat estafet penjualan generasi pertama di mana generasi pertama Rush yang dirilis pada 2006 sudah terjual hingga lebih dari 250 ribu unit.
Bayangkan, sejak 2006 hingga 2017 Toyota hanya memberikan facelift-facelift klise dan membosankan.
Suspensi Keras
Tak lama setelah peluncuran, kebetulan saya mendapat kesempatan test drive yang diselenggarakan Toyota. Salah satu kelemahan Toyota Rush yang cukup mengganggu saya kala itu adalah suspensi yang keras.
Baik di bagian depan maupun belakang, entah mengapa peredam kejutnya terasa tidak nyaman. Rasanya tidak sesuai ekspektasi sebuah low SUV kekinian.
Mungkin buat calon pembeli ada baiknya lakukan test drive terlebih dahulu agar dapat merasakan suspensi Toyota Rush yang cukup keras di bagian depan dan belakangnya.
Daripada kaget ternyata tahu kalau suspensinya keras, lebih baik coba dulu. Bisa mendatangi diler untuk test drive atau mencicipi mobil teman untuk sekadar tahu gambarannya.
Mungkin suspensi yang keras ini bisa diminimalisir dengan mengganti suspensi atau ban. Impresi saya hingga saat ini tentang mobil ini ya suspensinya kurang nyaman digunakan.
Kabin Terasa Sempit
Kelemahan Toyota Rush berikutnya adalah kabin yang sempit. Saya dengan tinggi badan 172 cm merasa kalau duduk di baris kedua lumayan terasa sempit.
Beda urusan ya kalau duduk di jok depan yang rasanya fine-fine aja baik jadi penumpang atau pengemudi.
Nah, saat duduk di jok baris kedua, ruang kaki dan ruang kepala mobil 7 penumpang ini sempit. Dengan posisi duduk ternyaman saya di jok depan hanya menyisakan sedikit ruang kaki.
Bahkan kalau duduk di pinggir dekat jendela baris kedua rasanya kepala hampir mentok.
Keluhan ini ternyata bukan keluar dari saya saja, tetapi beberapa jurnalis yang melakukan test drive saat itu juga mengatakan hal yang sama.
Mau coba duduk di baris ketiga? Silakan saja kalau mau kaki dan paha kesemutan karena jok baris ketiga mobil ini benar-benar enggak cocok buat penumpang dewasa. Kalau penumpang anak-anak saja sih masih oke lah.
Ruang kaki, ruang kepala, dan posisi duduk di jok baris ketiga benar-benar enggak ada enak-enaknya. Coba aja deh duduk, dijamin enggak bakalan betah.
Limbung
Keluhan lain yang kerap terlontar adalah gejala limbung di kecepatan tinggi. Ada beberapa hal yang saya yakin menjadi penyebab mobil ini punya gejala limbung.
Pertama adalah ground clearance Toyota Rush mencapai 220 mm, lebih tinggi dibanding Toyota Fortuner yang hanya 193 mm.
Saat melaju di kecepatan tinggi pada trek lurus gejala ini cukup terasa. Tapi pengemudi juga harus ingat kalau ini adalah LSUV, bukan sedan.
Saya mencicipi kecepatan tinggi menggunakan mobil ini saat melakukan test drive saja.
Hal tersebut saya lakukan agar dapat mengetahui karakter suspensinya di kecepatan rendah maupun kecepatan tinggi. Sebaiknya, memang mobil dengan ground clearance tinggi jangan dipacu sekencang mungkin.
Berbeda dengan sedan yang punya aerodinamika lebih baik. Sedan semakin dipacu kencang akan semakin menempel dengan jalan. Makanya enggak heran kalau sedan-sedan modern bisa dipacu hingga lebih dari 200 km/jam.
Tapi limbung yang dimaksud ini enggak separah di generasi sebelumnya, kok. Di generasi yang ini gejala limbungnya jauh lebih membaik dan masuk akal.
Kelebihan Toyota Rush
Enggak adil kalau kita cuma membahas kelemahan dari Toyota Rush aja, ada baiknya juga kalo kita bahas tentang kelebihan yang dimilikinya.
Performa Mesin Lebih Baik
Di atas kertas, performa mesin Rush memang turun. Tapi di balik turunnya itu, ternyata performanya makin oke. Akselerasi 0-100 km/jam bisa dicapai dalam 14 detik. Sedangkan di generasi lamanya bisa mencapai 15 detik.
Kecepatan maksimalnya juga bertambah. Di Rush matic lama kecepatan maksimalnya bisa 140 km/jam dan di Rush yang baru ini kecepatannya bisa 175 km/jam dengan transmisi matic.
Tarikan mesin bawahnya termasuk sangat agresif, cocok nih buat karakter orang Indonesia yang demen seruntulan.
Baca Juga:
Harga Toyota Rush 2021
Buat yang berminat untuk membeli Toyota Rush pada tahun 2021 ini, simak dulu nih harga terbarunya.
Soal tipe, masih sama seperti tahun sebelumnya, Toyota Rush ditawarkan dalam 4 varian.
Keempat varian tersebut terdiri dari 2 tipe G dan 2 tipe S TRD. Harga termurah ada di Rp257,7 jutaan dan termahal ada di Rp279,1 jutaan (OTR Jakarta).
Harga Toyota Rush 2021
G MT
Rp257,7 juta
G AT
Rp267,7 juta
S TRD MT
Rp269,1 juta
S TRD AT
Rp279,1 juta
*Harga berlaku Februari 2021 dan bisa berubah sewaktu-waktu
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas
Kali ini Moladin akan membahas kekurangan Toyota Rush GR Sport. Mobil tersebut dipasarkan PT Toyota Astra Motor dalam dua pilihan, yakni type A/T dibenderol Rp 298,6 juta dan Rush GR Sport M/T dibanderol Rp 287,9 juta.
Setelah hadirnya Rush GR Sport, Toyota sekaligus menghentikan produksi versi tertinggi sebelumnya yang dipegang oleh Toyota Rush TRD Sportivo. jadi bisa dibilang, inilah penggantinya.
Bicara kelebihan, Toyota Rush GR Sport sendiri memiliki tampilan gagah. Salah satunya lewat penggunaan New GR design front & rear bumper, silver side body molding, GR emblem, dan penggunaan pelek ukuran 17 inch berbahan machining allow wheel.
Sementara interior adanya penambahan logo sablon GR Sport pada headrest depan, tombol engine Push Star Button, dan pada display infotainment system.
Keunggulan lain Toyota Rush GR juga sudah menyematkan Smart Start/Stop Engine Button dan Digital A/C Display pada konsol tengah. Hanya saja tampilan head unit Toyota Rush GR Sport berbeda dengan versi sebelumnya.
Head unit GR Sport juga sudah dilengkapi dengan infotainment AVX with android and apple car play, take out dvd player, electric and auto folding mechanism outside rear mirror dan new feature in iddling stop.
Moladin sendiri sudah mencicipi Toyota Rush GR Sport selama hampir satu minggu, untuk penggunaan dalam kota.
Sebagai SUV kelas menengah, yang sejajar dengan MItsubishi Xpander Cross, Honda BR-V dan Suzuki XL 7 secara keselurahan berkendara menggunakan Toyota Rush GR Sport menyenangkan.
Terutama soal fitur-fitur terbaru dan efisiensi bahan bahan bakar yang terbilang irit. Tercatat Toyota Rush GR Sport yang kami gunakan penggunan bahan bakarnya tembus hingga 10,5 km/liter, untuk penggunaan harian, dalam kondisi lalu lintas normal dan stop and go di Jakarta.
Meski begitu, bukan berarti tidak ada kekurangan Toyota Rush GR Sport. Setidaknya dari hasil test drive, kami menemukan kelemahan dari salah satu SUV mobil terlaris di Indonesia ini. Apa saja? Simak bahasan berikut:
1. Tarikan Kurang Responsif
Kekurangan Toyota Rush GR Sport yang pertama adalah soal tenaga yang kurang responsif pada putaran bawah. Toyota pernah menjawab soal tarikan bawah yang kurang responsif ini, katanya untuk mengejar efisiensi.
Jadi tidak heran kalau konfigurasi mesin Toyota Rush GR Sport sama dengan yang digunakan Avanza. Kodenya 2 NR-VE dengan kapsitas 1,496 cc VVTI.
Mesin ini memiliki tenaga puncaknya 105 hp yang bisa dicapai pada 6.000 rpm dan torsi 13,9 kgm pada 4.200 rpm. Tenaga Rush GR Sport ini lebih kecil dibanding kompetitornya Honda BR-V yang memiliki semburan tenaga maksimal sebesar 120 hp.
Dengan output mesin seperti demikian, Toyota GR Rush GR Sport menghasilkan konsumsi bahan bakar sekitar 10,5 km/liter. Sebenarnya tidak irit-irit banget.
Apalagi hasil segitu juga didapat sembari kami mengaktifkan idling start/stop engine. Ini merupakan fitur yang bisa nonaktifkan mesin secara otomatis kalau mobil berhenti beberapa detik. Jadi bisa semakin hemat bbm.
Penyebab lain tarikan Rush GR Sport lemah di putaran bawah adalah masih menggunakan penggerak roda belakang. Jadi otomatis bobotnya berat karena ada tambahan gardan. Sementara kompetitor sudah pakai penggerak roda depan semua.
2. Suspensi Keras
Kekurangan Toyota GR Sport berikutnya menurut Moladin adalah setingan suspensi yang lumayan keras. Terutama saat melewati jalan bergelombang atau tidak rata.
Meski begitu, suspensi yang agak keras ini membuat Rush GR Sport jadi asyik dan stabil diajak berakselerasi di jalan tol. Dan kami sudah mencobanya ketika Rush GR Sport dibejek hingga kecepatan 100 km/jam, ternyata hasilnya tidak terasa limbung.
Padahal ground clearance mobil ini terbilang tinggi yaitu sampai 220 mm dari body ke tanah.
3. Baris Ketiga Sempit untuk Dewasa
Kursi baris ketiga Rush GR Sport terasa sempit untuk orang dewasa. Męski kursi baris kedua bisa digeser kedepan, tapi posisi bahu penumpang rasanya kurang bisa meluk sempurna.
Mungkin karena sandaran kursinya terasa lebih kecil di banding baris kedua. Selanjutnya posisi dengkul juga sedikit agak naik, tidak rata seperti baris depan dua. Ini Karena pada di bagian belakang ada gundukan gardan yang bikin penumpang belakang sedikit agak tinggi.
Selanjutnya Karena posisi duduk agak naik, head roomnya jadi ngepas banget untuk penumpang dewasa yang memiliki tinggi sekitar 170 cm. Baris ketiga ini sepertinya akan lebih nyaman digunakan oleh anak-anak.
4. Transmisi Matik Konvensional
Kekurangan Toyota Rush GR Sport yang berikutnya adalah soal transmisi yang masih mengadopsi matik konvensional. Sedangkan pada Honda BR-V dan Xpander Cross sudah mengadopsi sistem transmisi otomatis jenis CVT atau Continuously Variable Timing.
Dilihat dari cara kerja, CVT adalah sistem yang memanfaatkan dua komponen utamanya yaitu puli dan sabuk baja. Sedangkan cara kerja dari transmisi AT adalah dengan memanfaatkan torque converter.
Pada mobil-mobil modern, transmisi CVT memiliki perpindahan gigi yang lebih halus dibanding transmisi matik (AT), sehingga lebih nyaman untuk dikendarai. Sedangkan kekurangannya adalah perawatannya yang sedikit lebih mahal di banding transimisi AT.
Demikian ulasan terkait kekurangan Toyota Rush GR Sport. Kiranya ulasan ini bisa menjadi sumber refrensi kamu dalam menemukan mobil pillihan terbaik keluarga.
Jangan lupa simak terus Moladin.com untuk update kabar terbaru seputar otomotif.